
Anakku,
Kau sudah remaja sekarang
Sudah bukan anak kecil lagi
Di wajahmu mulai terlihat jerawat
Tubuhmu mulai berkembang
Kau mulai menghabiskan waktu lama di depan cermin Continue reading

Anakku,
Kau sudah remaja sekarang
Sudah bukan anak kecil lagi
Di wajahmu mulai terlihat jerawat
Tubuhmu mulai berkembang
Kau mulai menghabiskan waktu lama di depan cermin Continue reading
Saat ini, buku Letters from Parents sedang naik cetak… rencana semula untuk launching bulan Desember terpaksa diundur menjadi Januari. Bagi yang belum tahu, buku Letters from Parents berisi dua puluh topik nasihat orangtua untuk anak. Buku ini ditujukan bagi orangtua, srbagai inspirasi dalam memberi wejangan hikmat untuk putra-putrinya.
Untuk memberi gambaran, berikut saya kutip beberapa endorsrment untuk buku ini:
Menyadari bahwa pembangunan bangsa dimulai dari keluarga tanpa memandang lapisan dan golongan, kami memutuskan untuk membeti buku ini secara cuma-cuma pada mrreka yang kurang mampu.
Kami mengajak Anda berpartisipasi dalam pembangunan bangsa ini. Untuk setiap buku yang Anda beli, ada satu buku gratis yang akan dibagikan, di mana laporan pembagiannya nanti dapat Anda lihat di http://www.lettersfromparents.com (aktif per Januari)
Bagi Saudara yang memiliki info mengenai komunitas yang membutuhkan, Anda dapat email saya di greissia@yahoo.com.
Jika Anda memiliki perusahaan atau organisasi yang berniat memberikan buku ini pada suatu komunitas, Anda juga dapat menghubungi saya. Jika Anda memberi minimal 500 buku, kami akan mencetak nama organisasi atau perusahaan Anda di buku yang akan dibagikan.
Untuk harga buku, akan saya infokan kemudian, yang jelas ada perbedan harga untuk pembelian individu dan organisasi yang membeli untuk dibagikan.
Sekian dulu info untuk buku ini…. mohon doa Anda…. untuk Indonesia yang lebih baik.
Anakku,
Banyak orang meributkan tentang hari terakhir
Sejak beberapa tahun yang lalu,
Orang membicarakan hal ini
“Kiamat sudah dekat” kata mereka
Beberapa pemuka agama berusaha bernubuat
Tanggal ini, tanggal itu
Bulan ini, bulan itu
Mereka menentukan hari dan tanggal
Padahal, tak seorang pun tahu kapan harinya
Setiap orangtua pasti menginginkan yang terbaik untuk anaknya. Ini kalimat yang banyak diucapkan orangtua. Biasanya diucapkan ketika anak-anak mereka mulai “Meragukan otoritas” mereka. Ketika anak mereka berpacaran dengan orang yang tidak mereka setujui, ketika anak mereka melakukan hobi yang tidak mereka setujui, ketika anak mereka ingin kuliah di jurusan yang tidak mereka setujui, dll.
Apapun alasannya, pada kenyataannya semua orangtua memang menginginkan yang terbaik untuk anak-anaknya. Titik. Tunggu…. tulisan saya belum selesai… bukan itu inti dari tulisan ini.
Anakku,
Jadi seperti apa kau sekarang,
Adalah hasil dari apa yang terjadi di masa lalu
… didikan kami
… keputusan kami
… keputusanmu
Jangan salah mengerti,
Tuhan memiliki rencana indah untukmu
Tapi di dunia ini berlaku hukum sebab akibat
Sebagian orang menyebutnya hukum tabur tuai
Sebagian orang menyebutnya karma
Aku menyebutnya tanggungjawab dan konsekuensi
Anakku,
Kau bertanya padaku,
“Mengapa kita harus berbuat baik”
Pertanyaan yang pintar
Aku akan mencoba menjelaskannya
Sebagian orang berbuat baik untuk dapat masuk Surga
Mereka pikir perbuatan baik akan dapat menghapus dosa
Tapi manusia ini mahluk berdosa, anakku
Sejak lahir gen dosa ini sudah melekat
Anakku, tahukah kau
Bahwa apa yang sudah terlewat tak dapat diulang
Sama seperti sejarah hanya dalam bayangan
Apa yang terucap tak kan dapat ditarik
…akan menggoreskan pedih
…atau menebarkan senyum
Anakku,
Tahukah kau…
bahwa salah satu keistimewaan manusia adalah
Memiliki kehendak bebas
Dapat memilih
Dapat memutuskan
Dapat menjadi apapun
Dapat berpenampilan apapun
Dapat berkata apapun
Anakku,
Ketika kau menikah,
Artinya kau siap untuk tunduk
Tunduk pada suamimu
Tunduk pada keputusan yang sudah dibuatnya
Seperti perintah yang kau dapati di Buku Besar kita
Continue reading
Dengan semangat yang sama, saya sedang menyiapkan sebuah proyek buku yang diberi judul “letters from parents”. Buku ini ditujukan untuk orangtua sebagai masukan dalam memberi nasihat untuk anak-anaknya.
Terinspirasi oleh papa saya yang luar biasa dalam memberi nasihat-nasihat dan jawaban-jawaban untuk anak sulungnya yang luar biasa cerewet, selalu ingin tahu dan tidak bisa diam. Juga terinspirasi oleh apa yang terjadi di sekitar kita dewasa ini.
Berbeda dengan buku “the Witnesses”, dalam buku ini saya memberanikan diri untuk mengedit sendiri kata-kata di dalamnya sambil meminta masukan dari para pendeta dan motivator yang profesional untuk isinya.
Sangat berharap bahwa kata-kata dalam buku ini bisa jadi berkat buat para orangtua dan anak…
Saat ini beberapa hamba Tuhan sedang membantu saya menuliskan kata pengantar dan masukan. Terimakasih buat Pdt Gagan Gunawidjaja dari House for All nations International Church – Vancouver yang sudah mengirimkan kembali kata pengantarnya, saya sungguh berterimakasih, terutama untuk masukan-masukannya. Continue reading