Gereja Bintang Lima: Live Streaming


image

“Sudah ibadah hari ini?” saya bertanya pada adik saya, dia menjawab santai, “sudah, live streaming”.

“Live streaming?” tanya saya. Lalu adik saya pun mengajari saya cara mengikuti ibadah dengan Live Streaming! Ternyata benar-benar menyenangkan dan sangat praktis. Untuk kita yang hidup di kota besar, Ibadah dengan Live Streaming adalah solusi yang dapat dipertimbangkan.

Bukankah gaya hidup di kota besar serba praktis? Mulai dari PHD hingga gojek memfasilitasi kita yang sibuk atau malas keluar rumah. Ingin beli tas? Lihat saja toko online dan barang akan datang. Ingin makan Pizza? Hubungi delivery dan pizza akan datang. Ingin berkencan? Cukup buka aplikasi chat dan chatting. Semua dilakukan hanya dengan menggunakan jari-jari dan mata, tidak perlu repot!

Bahkan gereja pun sekarang ternyata sudah mengikuti trend ini. Membuat solusi untuk orang-orang sibuk seperti kami (saya dan adik saya) yang begitu malas keluar rumah di hari libur. Bukankah hari libur adalah hari keluarga, waktunya istirahat bersama keluarga dan bermalas-malasan. Hari minggu adalah hari milik kita. Setelah enam hari begitu sibuk di luar rumah, hari Minggu adalah harinya bangun siang dan bermalas-malasan di tempat tidur, dan bagi saya Ibadah Live Streaming adalah solusi yang begitu brilian!

Saya diberitahu bahwa yang membedakan orang Kristen dengan bukan orang Kristen itu adalah karena orang Kristen ke gereja seminggu sekali. Tapi hal yang kurang menyenangkan dari gereja adalah, sulit sekali mencari tempat parkir. Gereja di mall lebih parah, uang parkirnya mahal sekali. Tapi Gereja Bintang Lima kebanggaan saya memfasilitasi masalah ini dengan menyediakan Ibadah Live Streaming.

Setelah hari ini, saya berjanji pada diri sendiri tidak akan malas-malasan lagi “Ibadah ke Gereja”. Saya berjanji akan rajin Live Streaming bersama dengan adik saya setiap minggu. Jika gereja sudah memfasilitasi, bukankah ini artinya sah untuk dilakukan? Maksud saya, bukankah dengan mengikuti Live Streaming artinya kita pun sudah mengikuti “ibadah”?

Anda mungkin bisa mengikuti kebiasaan baru saya ini. Semuanya begitu mudah…Tidak perlu repot-repot mengeluarkan mobil, tidak perlu repot-repot berdandan atau mempersiapkan diri dan penampilan, tidak perlu mandi, tidak perlu bayar parkir,… cukup buka telepon pintar Anda, buka aplikasi gereja Anda dan bukalah live streaming! Anda akan menyaksikan pertunjukkan ibadah yang luar biasa itu, tutup mata ketika ada yang berdoa, ikut bergumam sedikit saat waktunya pujian penyembahan, boleh mengangkat tangan jika mau, dan Anda dapat menyebut diri “saya sudah ibadah”… LUAR BIASA!

Saya rasa ibadah live streaming ini akan segera menjadi trend baru. Dengan ibadah live streaming gereja-gereja akan melakukan penghematan besar-besaran. Tidak perlu punya gedung gereja, cukup studio seukuran panggung dengan beberapa jemaat bayaran yang bisa berakting dengan baik. Tidak perlu body scanner, seluruh keamanan terjaga. Benar-benar aplikasi yang menguntungkan, benar-benar cerdas!

Tidak perlu banyak pelayan, cukup beberapa figuran yang berjalan hilir mudik. Tidak perlu berinvestasi pada manusia, cukup berinvestasi pada peralatan studio yang canggih. Benar-benar futuristik dan luar biasa, bukan? Saya rasa gereja yang visioner memang harus seperti ini.

Anda bisa ‘beribadah’ dalam keadaan mengantuk, sambil masak, sambil berbaring santai, sambil mengerjakan pekerjaan lain. Kemudian saat pertunjukkan ‘ibadah’ usai, maka kewajiban Anda selesai dan Anda adalah orang Kristen yang sempurna!

Jika ingin menjadi jemaat, cukup isi formulir dan subscribe channel gereja Anda, maka Anda otomatis menjadi anggota jemaat gereja hebat itu, yang tiap hari jumlah anggotanya makin bertambah seiring pertambahan orang yang mendaftar dan pengunjungnya makin banyak seiring dengan banyaknya subscriber.

Tidak perlu saling mengenal dengan berjabat tangan atau mendoakan di dunia nyata, bukankah disediakan chatroom di aplikasi itu, tempat jemaat boleh saling menyapa seperti aplikasi MIRC jaman dulu.

Anda sakit? Gereja Live Streaming ini solusinya. Anda bisa tetap ibadah di tempat tidur Anda. Lupakan bapak pendeta yang akan mengunjungi atau mendoakan Anda. Silahkan telepon ke hotline yang disediakan dan tunggu jawaban jika Anda beruntung.

Anda butuh Perjamuan Kudus? Mudah sekali! Anda bisa membeli roti perjamuan dan anggur cup dengan jasa delivery (gojek juga bisa) dan menyimpannya di tempat yang tertutup, kemudian mengikuti Perjamuan Kudus di rumah.

Memberi persembahan? Nah, itu tetap perlu dilakukan, tapi Anda cukup transfer ke no rekening yang disediakan atau bisa juga menggunakan kartu kredit. Bukankah jika ingin diberkati kita harus banyak memberi?

Saya berharap ke depannya akan dikembangkan aplikasi yang lebih modern atau lebih menyenangkan. Di mana kita bisa memilih avatar sendiri yang sedikit banyak menyerupai wajah kita (rambut, warna kulit, pakaian). Setengah jam sebelum ibadah dimulai, kita bisa bermain mendandani Avatar kita, kemudian jangan lupa tekan tombol “go” yang berarti Anda pergi ke gereja,.

Kemudian sebelum ibadah dimulai kita bisa ngopi-ngopi santai di Cafe Gereja (yang tentu saja ada di aplikasi itu) atau belanja di toko buku online milik gereja yang hanya dibuka di hari Minggu dan mengetik “enter” untuk memasuki ruang ibadah. Tidak perlu takut teroris atau apapun yang mengancam, sungguh ibadah dengan rasa aman.

Kita juga bisa memilih kursi yang ingin kita duduki (bisa juga kalau memesan tiket sebelumnya melalui aplikasi agar kebagian kursi). Silahkan lihat kanan dan kiri Anda dan tekan tombol “bersalaman” untuk bersalaman dengan avatar di sana dan ketikkan “Tuhan memberkati” untuk menguatkan mereka. Bayangkan, ada banyak tulisan “Tuhan memberkati” di program itu. Bukankah makin banyak tulisan maka Tuhan makin senang dan Dia akan makin memberkati kita?

Kemudian jangan lupa tekan tombol “tepuk tangan” dan “angkat tangan” saat diminta dan jangan lupa tekan “doa” saat harus berdoa! Semuanya sederhana dan yang penting menyenangkan dan kekinian.

TUHAN? Ah, bukankah Dia Maha Mengerti… mungkin Dia juga sedang membuat aplikasi Surga untuk Anda yang rajin datang ke membuka Gereja Live Streaming ini… Pastikan saja user name Anda akan terdaftar di Surga Virtual ini…

Jadi, Anda siap bergabung dengan Ibadah Live Streaming seperti saya?

Bahasa yang digunakan Bapa…dan anak-anaknya


Dalam salah satu guyonan kami,
Adik dan papa saya menggunakan satu komputer untuk chatting dengan saya Adik saya suka sekali berpura-pura menjadi papa saya…
Dan lucunya, saya tidak tahu kalau sebenarnya saya sedang chatting dengan adik saya, dan bukan dengan papa saya…

Penyebabnya?
Dia mengetahui bahasa yang biasa digunakan papa saya terhadap saya Karena kami memiliki papa yang sama…:)

Pagi ini saya berpikir, dan merenungkan
Apakah kita mengetahui bahasa yang digunakan Bapa?
Apakah kita mengerti bahasa yang digunakan Bapa,

Masalahnya bukanlah apakah Bapa mengerti,
(karena Dia pasti mengerti)
Masalahnya adalah, apakah kita mengerti?

Kita adalah anggota tubuhNya…
DIA adalah kepala
Penting sekali mengetahui apa yang DIA pikirkan
Penting sekali untuk mengerti bahasa yang dia gunakan

Apakah kita mengerti bahasa yang digunakan Bapa saat ia melihat anak-anak? Apakah kita mengerti bahasa yang digunakan Bapa saat ia melihat orang-orang miskin?
Apakah kita mengerti bahasa yang digunakan Bapa saat ia berkata
“Carilah dulu Kerajaan-Ku dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu”

Seringkali kita salah mengerti,
Menggunakan otak homo sapiens kita untuk mengerti maksud Bapa memang sulit
Tapi menyalahartikannya adalah tindakan bodoh..

“Mau kaya? Cari dahulu Kerajaan Allah”
“Berilah pada orang miskin, SUPAYA mendapat balasan berkali-kali lipat”

Pada akhirnya yang kita mengerti adalah
segala sesuatu berfokus pada KITA…
Bukan pada BAPA

segala sesuatu untuk menguntungkan kita
dengan menggunakan BAPA sebagai pemberi…

Apakah kita mengerti bahasa yang digunakan Bapa?
Apakah gereja mengerti bahasa yang digunakan Bapa?

Thats a very big question…

Yes, little light can make a difference


Yah, terang kecil dapat membuat perubahan yang besar
Membuat yang tak terlihat menjadi terlihat
Membuat yang putus asa memiliki sedikit harapan

Tanyakan kepada nelayan,
Terang itu telah membawanya kembali…
dengan selamat dan tak menubruk karang

Tanyakan kepada pengelana
Terang itu telah membuatnya melihat…
Masih ada jalanan di depan sana
Yang artinya, perjalanan masih panjang
Dan masih banyak yang dapat dilakukan

Yah, terang kecil dapat membuat perubahan besar
Ketika dapat menerangi sekitarnya
Dan menularkan cahayanya

Yah, terang kecil dapat membuat perubahan besar
Walaupun mungkin hanya muncul sebentar saja
Tapi cahayanya sudah memberikan arti
Menyalakan pelita yang padam,
Memberikan ketenangan
Menularkan harapan…

Ya, terang kecil dapat membuat perubahan besar

Dedicated to all Christian…
“Karena kota yang terletak di atas gunung TIDAK MUNGKIN tersembunyi”

Bahasa yang digunakan Bapa


Dalam salah satu guyonan kami,
Adik dan papa saya menggunakan satu komputer untuk chatting dengan saya
Adik saya suka sekali berpura-pura menjadi papa saya…
Dan lucunya, saya tidak tahu kalau sebenarnya saya sedang chatting dengan adik saya,
dan bukan dengan papa saya…

Penyebabnya?
Dia mengetahui bahasa yang biasa digunakan papa saya terhadap saya
Karena kami memiliki papa yang sama…:)

Pagi ini saya berpikir, dan merenungkan
Apakah kita mengetahui bahasa yang digunakan Bapa?
Apakah kita mengerti bahasa yang digunakan Bapa,

Masalahnya bukanlah apakah Bapa mengerti,
(karena Dia pasti mengerti)
Masalahnya adalah, apakah kita mengerti?

Kita adalah anggota tubuhNya…DIA adalah kepala
Penting sekali mengetahui apa yang DIA pikirkan
Penting sekali untuk mengerti bahasa yang dia gunakan

Apakah kita mengerti bahasa yang digunakan Bapa saat ia melihat anak-anak?
Apakah kita mengerti bahasa yang digunakan Bapa saat ia melihat orang-orang miskin?
Apakah kita mengerti bahasa yang digunakan Bapa saat ia berkata
“Carilah dulu Kerajaan-Ku dan kebenarannya, maka semuanya akan ditambahkan kepadamu”

Seringkali kita salah mengerti,
Menggunakan otak homo sapiens kita untuk mengerti maksud Bapa memang sulit
Tapi menyalahartikannya adalah tindakan bodoh..

“Mau kaya? Cari dahulu Kerajaan Allah”
“Berilah pada orang miskin, SUPAYA mendapat balasan berkali-kali lipat”

Pada akhirnya yang kita mengerti adalah
segala sesuatu berfokus pada KITA…
Bukan pada BAPA
segala sesuatu untuk menguntungkan kita
dengan menggunakan BAPA sebagai pemberi…

Apakah kita mengerti bahasa yang digunakan Bapa?
Apakah gereja mengerti bahasa yang digunakan Bapa?

Thats a very big question…

Apa bedanya?


Musik yang keras….Lampu yang luar biasa
Di sini ada…
tapi, di tempat aku biasa datang juga ada
Lalu, apa bedanya?

Orang berjingkrak-jingkrak mengikuti alunan musik
Di sini ada…
tapi, di tempat aku biasa datang juga ada
Lalu, apa bedanya?

Soundman yang hebat dan soundsystem yang dahsyat
Di sini ada…
tapi, di tempat aku biasa datang juga ada
Lalu, apa bedanya?

Tepuk tangan dari orang yang berada di bawah
Di sini ada…
tapi, di tempat biasa aku datang juga ada
Lalu, apa bedanya?

Pemimpin yang berbicara di depan orang yang dipimpinnya
Di sini ada…
tapi, di tempat ku bekerja juga ada
Lalu, apa bedanya?

Orang yang menyambut di depan pintu
Di sini ada…
tapi, di tempat biasa aku datang juga ada
Lalu, apa bedanya?

Tempat pengasuhan anak
Di sini ada…
Tapi di mall tempat aku belanja juga ada
Lalu, apa bedanya?

Beritahu aku satu hal,
Yang bisa membuatku berkata
“Ya di sini berbeda,
Aku akan datang lagi minggu depan”

Beritahu aku satu hal,
Yang bisa membuatku merasa
kebutuhanku yang tak terpuaskan di tempat biasa
dipuaskan di sini
Aku akan datang lagi minggu depan

Beritahu aku satu hal,
Yang bisa membuatku merasa dikasihi
Aku akan datang lagi minggu depan

Beritahu aku satu hal,
Yang bisa membuatku merasa aku tak sendiri
Aku akan datang lagi minggu depan

Beritahu aku satu hal,
Yang bisa membuatku merasa diterima
Aku akan datang lagi minggu depan

Maafkan semua tuntutanku,
tapi aku benar-benar memerlukannya saat ini
Aku butuh dikasihi, dipuaskan, ditemani, diterima

Kalau itu tak ada di sini,
Lalu apa bedanya??

For: All God’s Warrior…God Loves you…

Aku mencari Tuhan…di gedung mewah itu


Aku merindukan Tuhan….dan memutuskan untuk mencari-Nya
Aku masuki gedung gereja yang megah…
Dekorasi yang mewah…
Peralatan yang Mahal

Aku merindukan Tuhan….dan memutuskan untuk mencari-Nya
Aku berdiri di tengah jemaat-Nya

Suara musik terdengar menghentak…
Tak bedanya dengan yang biasa kudengar…
Di panggung nampak seorang …
Ah, aku bahkan tak tahu bagaimana menyebutnya
Dia berjingkrak dan melompat, sesekali melihat pada pemimpinnya yang berdiri di depan
dengan wajah berharap dan memohon…

Aku tak tahu siapa pemimpin yang berdiri di depan itu,
Mungkin dia adalah tangan kanan Tuhan.
Apakah pendapat dan seleranya begitu penting sehingga semua orang di depan melihat kepadanya?

Aku merindukan Tuhan…dan memutuskan untuk mencari-Nya
Aku duduk di tengah jemaat-Nya
Tak dapat kupejamkan mataku,
Lampu-lampu begitu temaram, gemerlapan, tampak begitu mewah
Kulihat sekelilingku, berbagai ekspresi ada di sana

Aku merindukan Tuhan….dan memutuskan untuk mencari-Nya
Aku bersiap untuk menyembah dan mendengar suara-Nya
Entah kenapa telingaku hanya menangkap hentakan musik yang keras
dan sesekali lengkingan gitar listrik yang memekakan telinga
juga suara rendah yang seolah menggetarkan jantungku…

Aku merindukan Tuhan…
Aku merindukan jemaatNya…

Tapi kemudian aku sadar..
Mungkin Tuhan tidak hanya dapat ditemui di gedung yang mewah itu…
Kalau memang Dia tidak berubah..
Kehadiran-Nya pastilah tidak dibatasi tempat dan waktu

Aku masih merindukan Tuhan…
Tapi kini…Aku akan mencari-Nya di tempat lain…
Aku akan mencari-Nya di tatapan anak-anak terlantar…
Aku akan mencari-Nya di penjara…
Aku akan mencari-Nya di panti jompo…
Aku akan mencari-Nya di rumah pesakitan..

Dan di tengah keheningan…
Aku akan memejamkan mataku,
berbicara padaNya..dan menantikan Dia berbicara padaku..
Dan kudengar Dia berkata,

“Baiklah kita bekerja bersama, kau dan Aku
Baiklah hatimu melekat dengan hati-Ku
Baiklah tanganmu menjadi tangan-Ku
Dan baiklah kakimu menjadi kaki-Ku
Dan kau akan menemukan-Ku”

Aku mencari Tuhan…
Dan kini sudah kudapati Dia…
Bukan di gedung itu…tapi di jalanan…

(Matius 25:31-46)

Jangan ada orang miskin di antara kita


Sekelompok anak-anak bermain peran

Pemimpin mereka membagikan peran yang ada “Kalian jadi orang miskin, aku dan dia jadi orang kaya” katanya

“Ingat, orang miskin selalu di bawah penguasaan orang kaya, kau harus menderita dan siap diperlakukan apa saja” lanjutnya…

Permainan peran itu berlangsung cukup seru. Diakhiri dengan penderitaan orang miskin karena dipekerjakan tanpa imbalan yang setimpal.

Saya bertanya dalam hati… dari mana anak-anak ini mendapat kesan, bahwa orang kaya boleh menindas orang miskin dan bahwa orang miskin tidak boleh melawan dan hanya boleh pasrah…

Suatu hari saya mendengar seorang berkata, “miskin itu dosa” Saya mengulanginya pada teman saya, seorang muslim yang taat Dia berkata,”Miskin itu tidak dosa…bodoh yang dosa. Tahukah kamu siapa orang paling miskin sedunia yang pernah tercatat”

Saya tidak menjawab,…Dalam agama saya memang dikatakan bahwa Yesus memilih untuk menjadi miskin agar kita menjadi kaya…

Tapi saya tidak mengatakannya,..saya bertanya, “siapa?” Teman saya menjawab, keterlaluan kalau kamu gak tau. Orang yang paling miskin sedunia adalah Yesus. Muhammad tercatat nomor 3″

Dia melanjutkan, “Tapi Yesus miskin karena dia memilih untuk menjadi demikian, walau sebenarnya Dia bisa untuk tidak menjadi miskin” Saya terdiam, hati saya seolah beku, tidak bisa menjawab…

Saya pernah masuk ke suatu ibadah yang mengatakan, “Miskin itu tanda bahwa seseorang berdosa dan belum bertobat.” dan sebuah slogan dipasang besar-besar ‘Jangan ada orang miskin di antara kita’

Can you imagine my sister and brother in Christ… Terpampang di gedung gereja , di ruang ibadah “Jangan ada orang miskin di antara kita”

Saya tidak mempermasalahkan makna yang terkandung di dalamnya Mungkin Saudara dapat berkata bahwa itu makna kiasan…

Terbayangkah oleh Saudara apa yang terjadi Jika ada seorang miskin,…lapar dan haus (baik dalam arti jasmani maupun rohani) masuk dalam gedung itu???

Well, ini hanya bahan pemikiran… Apakah miskin itu dosa? Church, apa yang sudah kita lakukan?? Apakah kita sedang menanamkan pemikiran pada anak-anak kita bahwa orang miskin selalu ditindas, dan orang kaya memegang kendali?

“Barangsiapa menyesatkan anak-anak, sebaiknya ikatkan batu kilangan, lemparkan ke laut” Church, apa yang harus kita lakukan pada “orang miskin”??

Talenta


Siapa sih yang gak punya talenta? Setiap orang pasti diberi talenta oleh Tuhan. Gak mungkin ada orang yang lahir ke dunia tidak dengan tujuan apapun. Karena manusia lahir dengan tujuan, maka minimal satu talenta udah pasti dikasih Tuhan…

Bagaimana cara Tuhan memberi talenta? Ia memberi berdasarkan kesanggupan manusia. Jadi bukan sembarang memberi. Trus, gimana dong dengan mereka yang mengubur talenta…Hmm, Tuhan tidak pernah salah, mereka sebenarnya sanggup. Ada banyak alasan mengapa orang menguburkan talentanya

  1. Tidak berani mengambil resiko
  2. Malas
  3. Takut omongan orang

Nah, pertanyaan yang selalu mengganggu pikiran saya adalah, apakah waktu Tuhan memberikan kita talenta Dia ingin kita hidup dari talenta itu? Bagaimana jika kita mengembangkan talenta dan hasilnya menjadi milik orang lain?? Apakah itu namanya tidak bertanggungjawab?

Bagaimana kalau misalnya talenta kita adalah bermusik, tapi keadaan (bisa orangtua, teman, dll) membuat kita memilih untuk mengerjakan pekerjaan lain…Ada begitu banyak orang yang tidak bahagia karena melakukan hal-hal yang tidak mereka sukai.

Apakah benar bahwa tidak egois itu sama dengan melakukan apa yang orang lain inginkan (sekalipun orangtua kita menginginkan agar kita melakukan apa yang tidak kita sukai dan bukan bagian dari talenta kita?)

Jadi, kalau Tuhan memberikan seorang manusia talenta untuk memperlengkapi mereka mewujudkan tujuan Tuhan dalam hidup mereka, pantaskah jika kita menyia-nyiakan talenta itu demi orang lain??

Terlalu banyak,..tapi terlalu sedikit


Terlalu banyak yang berkotbah,
Menghafalkan ayat di luar kepala
Pergi ke gereja setiap minggu
Membaca Alkitab setiap hari

Tapi terlalu sedikit yang mengerti,
Melakukan dalam hidup setiap hari
Pergi ke jalanan dan melayani
Membagikan firman dengan perbuatan

Terlalu banyak yang mengatakan Tuhan,
Menuliskan di facebook dan sms
Mengatakan amin dan haleluya

Tapi terlalu sedikit yang menjadi tangan dan kaki-Nya
Menuliskannya di hati setiap orang yang tidak percaya
Mengatakan, “aku peduli” dan “aku mengerti”

Terlalu banyak yang memberikan perpuluhan
Memberikan persembahan untuk membangun gereja
Berinvestasi dalam multimedia dan sound system
Mendekorasi dengan begitu mewah

Tapi terlalu sedikit yang memberikan hidup
Memberikan hati dan waktu untuk mereka yang membutuhkan
Berinvestasi dalam hidup orang lain
Menghias kehidupan orang lain dengan senyum

Terlalu banyak anggota jemaat yang mendaftar
Berpindah dari satu gedung ke gedung lain

Tapi terlalu sedikit yang memutuskan untuk bertobat di jalanan
Berpindah dari kegelapan kepada terang

Jadi, mana yang benar?
Yang “terlalu banyak”
atau “terlalu sedikit”?

Notes:
“Kamu adalah terang dunia, kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi”

Anak Raja


Sekelompok orang mengaku anak Raja
Diam di sebuah gedung megah
Bergaul dengan sesama anak Raja

Anak Raja mengaku memiliki terang
Bersama-sama tinggal dalam satu rumah
Terang, bersama-sama dengan terang

Anak Raja mengaku memiliki dampak
ingin seperti garam yang memberikan rasa
berkumpul bersama-sama dalam gedung mewah
Saling memberi dampak satu sama lain

Di luar gedung mewah itu
sekumpulan orang mencari jawaban
mencari terang
mencari garam

Anak Raja melihat dari balik jendela
“Kasihan mereka,” katanya
“jangan bergaul dengan mereka,
mereka kotor…beda status dengan kita”

Anak Raja melihat dari balik jendela
“Pasti mereka hanya butuh uang,
berikan saja dan suruh mereka cepat-cepat pergi
Jangan berkumpul di dekat istana kita”

Anak Raja melihat dari balik jendela
“Terang harus berkumpul dengan terang,
Biar saja mereka dalam gelap,
yang penting kita tidak terpengaruh”

Masalahnya adalah,…
Anak Raja tak dapat membedakan
Kapan terang harus memenuhi buli-buli
Dan kapan terang harus menerangi gelap

Masalahnya adalah…
Anak Raja tak tahu,
bahwa ada yang lebih penting dari sekedar uang
Bahwa menjadi berkat tidak sama dengan memberi uang

Andai kata mereka tahu,
Terang tidak ada gunanya kalau dinyalakan dan ditaruh di bawah gantang
Bahwa garam tidak berguna jika tidak mengasinkan

Sekelompok Anak Raja berkumpul dalam gedung mewah
Berpesta dan bernyanyi..
Menanti kedatangan Raja…

Ah, andai mereka tahu