Patah Hati


image

Anakku,
Dalam hidup kita tidak bisa mendapatkan…
…semua yang kita inginkan

Beberapa hal bisa kita peroleh dengan mudah…
Beberapa hal membutuhkan sedikit usaha,
Beberapa hal membutuhkan kerja keras,
Namun beberapa hal tidak dapat kita peroleh Continue reading

Apakah Aku Juga Cantik, Kak?


Wahai kakak sekolah minggu
Aku ingin kau tahu
Aku mengagumimu
Rambutmu yang panjang
Kulitmu yang putih
Tubuhmu yang harum
Dan tawamu yang enak didengar

Wahai kakak sekolah minggu
Aku ingin kau tahu
Aku mengagumimu
Ceritamu yang menarik
Suaramu yang merdu
Dan doamu yang indah Continue reading

Apakah semua ORANG juga MANUSIA!


Menanggapi pernyataan saya kemarin tentang keMUNAFIKan, ada seorang bapak yang me-reply dengan “pendeta juga manusia”. Maksudnya mungkin, tidak apa-apa jika antara apa yang dikotbahkan pendeta berbeda dengan yang dikerjakannya, kan “pendeta juga manusia”

Atau mungkin juga maksudnya, tidak apa-apa sesekali keceplosan, maklumi saja toh “pendeta juga manusia”.

No offense, saya menulis ini karena di tulisan saya sebelumnya saya mengatakan terbuka untuk diskusi. Jadi, mari kita diskusikan.

Kata-kata “xxx juga manusia” dipopulerkan oleh sebuah group band rock dengan lagunya “rocker juga manusia”. Dimaksudkan bahwa walaupun memiliki tampang sangar dan suka teriak-teriak, tapi rocker juga memiliki hati dan perasaan. Harap dicatat maknanya: “walaupun negatif, tapi ada positifnya”

Sama seperti jika kita berbicara mengenai seorang anak: walau nakal, dia toh hanya seorang anak. Atau, walau bengal, dia tetap memiliki emosi juga.

Seolah mendapat pembelaan, kalimat “xxx juga manusia” menjadi populer di masyarakat. Anggota DPR tidur di ruang rapat, “anggota DPR juga manusia”, artis menggunakan narkoba, “artis juga manusia”, dst.

Ironisnya pembenaran demi pembenaran dilontarkan berbarengan dengan dieksposenya keburukan mereka. Sungguh ironis!

Baik, mari kita bicara soal manusia. Memang benar bahwa manusia jatuh dalam dosa, memiliki kecenderungan untuk berbuat dosa. Namun karena Tuhan menciptakan manusia seperti rupa dan gambarnya, manusia dianugerahi dengan hati nurani yang tombolnya di-on-kan saat manusia makan buah yang dilarang.

Keberadaan hati nurani ini membuat manusia memiliki perasaan bersalah saat melakukan dosa dan malu saat ketahuan. Namun insting “hewani” manusia membuat mereka berkelit saat ketahuan, bahkan terkadang membuat perlawanan balik (yang seringkali tidak masuk akal).

Pencarian manusia akan Tuhan adalah kesadaran manusia akan adanya pribadi yang sepenuhnya baik, menginginkan kebaikan dan membenci kejahatan. Itu sebabnya manusia memutuskan untuk beragama.

Dalam setiap agama ada pemuka agama, sosok yang diagungkan, dianggap pilihan Tuhan. Sosok yang pantas berkata “narapidana juga manusia” dan menjangkau mereka agar bertobat.

Namun alangkah ironisnya jika tokoh yang dianggap Pilihan Tuhan ini, yang berkotbah seminggu sekali (yang berisi kebaikan pastinya), tidak melakukan apa yang dikotbahkannya, menolak untuk mendengarkan hati nuraninya, dan menjadi batu sandungan bagi jemaat yang mendengar kotbahnya.

Ironis sekali jika hamba Tuhan yang berkotbah “tetap berbuat baik pada orang yang tidak kau sukai” dengan sengaja tidak menyalami jemaat yang memberi tangan padanya.

Ironis sekali jika hamba Tuhan yang berkotbah “hati-hati dengan lidahmu” mengata-ngatai fulltimenya, apalagi sampai memakinya.

Itulah mengapa saya katakan, jadi pendeta sebaiknya munafik saja. Bukan berarti “tidak menjadi diri sendiri”, tp lawan hal buruk yang ingin dilakukan, sebaiknya berpura-puralah dengan melakukan hal baik.

Bukankah pembentukan karakter pun berarti “menekan keinginan melakukan apa yang salah, dan melakukan apa yang baik, walau sebenarnya tidak diinginkan”

Jika manusia biasa saja harus munafik 24/7, apalagi Pemuka agama. Tidak ada alasan “pendeta juga manusia” untuk membenarkan hal buruk yang dilakukannya. Jika ingin melakukan hal buruk, sekali lagi saya katakan, munafik sajalah!

Perjuangan


Apa yang kau tahu tentang perjuangan
Hai kau orang-orang berkelas dengan mobil đân rumah mewah?
Kau yang lahir dengan harta đân uang di sekelilingmu
Apa yang kau tahu tentang perjuangan?

Ayahmu mungkin tahu
Ketika ia merintis usaha sedikit demi sedikit
Tapi kau…
Apa yang kau tahu?

Bagaimana kau bisa mengajari kami arti berjuang
Kalau kau sendiri tak pernah melakukannya
Tak ada sesuatu yang perlu diperjuangan
Tak ada sesuatu yang perlu doa untuk mendapatnya
Keluarkan dompet đân semua beres
Keluarkan kartu đân semua terbayar
Apa yang kau tahu tentang perjuangan? Continue reading

Karena Satu Orang


Sekitar tahun 1836 ada seorang wanita Jerman yang hidup sebagai pembantu di sebuah keluarga Yahudi. Wanita tersebut diperlakukan sangat buruk oleh keluarga Yahudi itu sampai dia hamil. Pada tahun 1837, lahirlah seorang anak yang diberi nama Alois Schicklgruber, mengikuti nama belakang ibunya. Pada saat itu, lahir tanpa ayah dan tidak memiliki nama ayah sebagai nama belakang merupakan hal yang sangat memalukan.

Alois selalu diejek, dikucilkan, dan diperlakukan dengan buruk oleh teman-temannya. Hal ini menjadikan Alois seorang yang sangat keras. Pada tahun 1876, ia mendirikan keluarganya sendiri dan mengklaim nama Hitler, sebagai nama keluarganya.

Sebagai seorang yang mengalami kekerasan di masa kecilnya, Alois mendidik anaknya, Adolf dengan sangat keras. Ia memukuli dan menghajar anaknya, walaupun Adolf hanya berbuat sedikit kesalahan saja. Bahkan suatu kali, ibunya lari dari rumah ketika Adolf sedang dipukuli karena takut Adolf akan tewas.

Suatu kali, Adolf memutuskan, dia tidak akan menangis lagi jika ayahnya memukulnya. Dia memutuskan untuk melawan ayahnya dengan menjadi anak yang sangat malas. Sejak SD kelas 1 sampai kelas 5, Adolf adalah anak yang cemerlang di sekolahnya. Namun sejak kelas 6, sejak dia memutuskan untuk membalas ayahnya, prestasinya terus menurun. Berkali-kali tidak naik, bahkan hingga dewasa, 2 kali tidak diterima di sekolah seni. Hingga dia memutuskan untuk masuk militer.

Anda semua tahu kelanjutan dari cerita ini. Adolf Hitler, masuk militer, menyelidiki bahwa penderitaannya karena keluarga Yahudi, dan mulai melakukan pembantaian terhadap orang Yahudi.

Hanya karena satu orang, dunia bisa hancur berantakan. Karena satu orang Yahudi yang menyakiti seorang wanita Jerman, lahirlah seorang anak yang dilahirkan dalam kepahitan. Karena satu anak kecil yang mulai mengejek Alois, teman-teman yang lain ikut mengejek dan membentuk karakter kasar dari Alois Hitler. Karena satu orang,… Alois Hitler , yang membesarkan anaknya dengan keras, terbentuklah Adolf Hitler. Dan karena satu orang,.. Adolf Hitler… dunia hancur berantakan karena pembantaian yang keji.

Karena satu orang, dosa masuk ke dalam dunia. Tapi karena satu orang juga, dosa dunia dihapuskan

Setiap perbuatan kita memiliki dampak yang besar, baik bagi kita sendiri, maupun bagi sekeliling kita. Putuskan hari ini, pengikut siapakah kita? Pengikut dosa, atau Kristus? Apakah kita menjadi satu orang yang membawa dampak buruk, atau satu orang yang seperti Kristus, membawa dampak baik, membawa orang lain kepada kebenaran. Putuskan sekarang!