Ketika Tuhan tidak memiliki kepentingan


imageSejak usia sangat kanak-kanak, orangtua saya mengirimkan saya ke Sekolah Minggu. Di usia tiga tahun lebih saya pergi berjalan kaki ke Sekolah Minggu yang letaknya dekat dengan rumah saya.

Saat-saat itu adalah saat tak terlupakan. Ketika adik saya yang baru berusia 2 tahunan tertidur di sekolah minggu karena memang masih begitu kecil, dan guru sekolah minggu kami menggendongnya berjalan kaki pulang ke rumah saya.

Saat-saat itu begitu luar biasa karena kami tak sabar menunggu Minggu Sore untuk kebaktian Sekolah Minggu yang diselenggarakan di garasi rumah seorang tetangga.

Guru Sekolah Minggu kami akan mengunjungi anak-anak yang tidak hadir untuk memastikan mereka baik-baik saja, dan mendoakan mereka yang sakit. Oh, betapa mereka banyak berinvestasi dalam kehidupan saya.  Continue reading

Apakah Yesus Lahir di Kandang?


Menjelang Natal, saya berencana menulis lagi rangkaian diary series Christmas Edition. Saya berpikir mengenai orang yang memiliki tempat di mana Yesus dilahirkan. Apakah itu kandang?

Sejak kita sekolah minggu, kita diajar bahwa Yesus lahir di kandang hewan karena kemalaman dan tidak mendapatkan tempat di penginapan (Lukas 2:7). Namun hal yang mencengangkan saya beberapa hari belakangan adalah, tidak ada tertulis sama sekali di bagian manapun dalam Alkitab bahwa Yesus dilahirkan di kandang binatang. Nubuat hanya menceritakan bahwa Yesus dilahirkan di Betlehem, sebuah kota kecil. Kisah mengenai kelahiran hanya mencatat bahwa Yesus dibaringkan di palungan dan dibungkus lampin.

Hal ini menimbulkan begitu banyak pertanyaan bagi saya. Apakah setega itu masyarakat Betlehem menerima warganya yang sedang mengunjungi tanah asalnya? Apakah tidak ada rasa kemanusiaan sedikitpun dari pemilik penginapan melihat wanita yang sedang akan melahirkan? Apakah mungkin seseorang menawarkan kandangnya sebagai ganti kamar di penginapan? Continue reading

Penting, tapi seadanya…


Membina anak-anak itu penting
Tapi pekerjaan kami juga penting
Jadi…biarkanlah seadanya
Toh mereka tetap akan bertumbuh

Mengajar anak-anak tentang hidup itu penting
Tapi hidup kami juga penting
Jadi…biarkanlah seadanya
Toh hidup akan mengajar mereka

Mengarahkan anak-anak itu penting
Tapi kami pun sibuk dengan jalan kami sendiri
Jadi…biarkanlah seadanya
Toh suatu saat mereka akan sampai ke suatu tempat

Menuntun anak-anak itu penting
Berada berasama mereka itu penting
Anak-anak itu tiang bangsa
Anak-anak itu tiang gereja
Tidak semua orang mendapat karunia melayani anak

Pelayan anak itu pekerjaan mulia…!!
Guru itu pahlawan…!!

Tapi….
Bagaimana dengan hidup kami?
Bagaimana dengan urusan kami?

Ya…
Anak-anak itu penting sih…
Tapi mereka pasti akan mengerti…
Jadi…biarkan saja seadanya…

Sunday School Teacher…Think about it..!!

Investasi termahal


Membina karakter anak membutuhkan investasi yang sangat besar
Lebih besar dari gedung sekolah yang mahal
Lebih besar dari gaji orangtua selama bertahun-tahun
Lebih besar dari gaji seumur hidup dari guru yang terbaik
Lebih besar dari biaya royalti seorang programmer
Lebih besar dari air mata dan keringat seorang pendeta
Lebih besar dari kurikulum yang didatangkan dari negara manapun

Membina karakter anak membutuhkan investasi yang sangat besar
Mata…yang dapat memancarkan harapan dan bukan kemarahan
Telinga…yang siap mendengar bahkan cerita yang sepele skalipun
Mulut…yang siap mengajar, tertawa, dan marah pada porsi yang tepat, waktu yang tepat
Tangan…yang siap membantu, dan menepuk bahu
Kaki…yang siap berjalan bersama mereka

Membina karakter anak membutuhkan investasi yang sangat besar
Kesabaran…bahkan ketika mereka melakukan kesalahan yang sama ratusan kali
Kemurahan hati…bahkan ketika kita harus memberikan hal terakhir yang kita miliki
Hikmat…bahkan ketika kita dalam keadaan terjepit dan sangat lelah
Kesetiaan…bahkan ketika mereka tidak mempercayai kita
Ketekunan…bahkan ketika tidak ada dasar lagi tuk berharap

Membina karakter anak membutuhkan investasi yang sangat besar
Keteguhan hati… untuk terus melakukannya sampai akhir
Penyangkalan diri…untuk terus melakukan apa yang benar

Membina karakter anak membutuhkan investasi yang sangat besar
waktu…
hati…
pikiran…
HIDUP…

Kalau dipikir-pikir…bukankah itu yang sudah Tuhan lakukan bagi kita?

untuk semua pelayan anak…God Bless You

Apa yang harus ku jawab?


Aku berdiri di hadapan takhta itu
Di hadapanku berdiri Sang Maha Tinggi
Siap dengan pertanyaan-Nya

“Aku mempercayakan anak-anak itu di tanganmu
Apa yang sudah kau lakukan untuk mereka”

Aku terdiam,
Terus terang, aku guru sekolah minggu yang hebat
Anak-anak menyukaiku…

“Aku mendekor ruangan dengan sangat bagus,
Begitu banyak uang keluar untuk itu…
Aku menyiapkan sound system dan pencahayaan yang baik,
Aku menyiapkan alat musik dan lagu-lagu yang indah…”

Aku tersenyum puas,
Seolah aku melakukan semuanya dengan sangat baik…

“Itu saja?” Tanya-Nya, seolah tak puas..

“Eh, aku…tentu saja tidak” Jawabku,
“Aku menyiapkan permainan yang seru setiap minggu,
Aku membawakan cerita-cerita yang menarik,…”

“Apakah kau mengenal mereka?” Tanya-Nya
Menyentakkanku dari rasa banggaku..

“Tentu saja…aku mengetahui nama mereka satu persatu” Jawabku, masih merasa bangga

“Apakah kau mengenal mereka? Masalah mereka?” Tanya-Nya lagi

Aku terdiam…Mengingat-ingat
Aku ingat Willy sangat murung, tapi aku tak pernah bertanya mengapa
Aku ingat Lili pernah ingin bercerita, tapi aku sangat sibuk dengan absen, dan pekerjaanku

“Tapi aku membuat mereka senang setiap minggu kan?” Jawabku membela diri

“Apakah kau membawa mereka kepada-Ku” dengan nada rendah Dia bertanya

“Aku mengadakan acara Natal yang hebat kok…ratusan juta dikeluarkan untuk itu
Kau tentu tau kan? Dekorasinya benar-benar bagus. Bukankah kami berdoa untuk itu?
Kami juga mendesain ruangan kami dengan sangat indah, Kau dapat melihatnya kan?”

“Mereka suka bertemu denganku” jawabku
“Apakah mereka suka bertemu dengan-Ku?” tanya-Nya

“Mereka suka kok datang ke sekolah minggu” jawabku
“Apakah mereka suka datang ke hadirat-Ku?” tanya-Nya lagi

“Mereka melakukan perintahku” jawabku
“Apakah mereka melakukan kehendak-Ku” tanya-Nya

“Aku mempercayakan mereka ke tanganmu..
Apakah mereka sudah mengenal-Ku?
Sampai saat ini, aku belum menemukan nama mereka di Buku Kehidupan”

Aku terdiam tak tahu harus jawab apa…
Mengapa segalanya jadi terasa sia-sia
Apakah aku memperjuangkan sesuatu yang salah?

Ah, seandainya waktu bisa diulang…

Again…to all Sunday School Teacher…and also for me…
Selamat melayani…!!! You are God’s Warriors

Ajari kami untuk bersinar


Kalau kami terang,
Tunjukkan pada kami bagaimana caranya bersinar…
Bagaimana caranya bertahan di kegelapan…

Kalau kami terang,
Tunjukkan pada kami…
Bagaimana caranya menerangi sekeliling kami…

Kalau kami terang…
Ajari kami untuk tetap menyala…
Di manapun kami berada…

Terlalu gelap di luar sana
Terlalu banyak yang berkata,
“terangmu tak berguna, padamkan saja”
“kami sudah biasa dalam kegelapan,”

Kami ragu,
Apakah kami harus tetap menyala? Tapi bagaimana?

Kami hanyalah terang-terang kecil…
Dengan tanggungjawab yang besar.
Siapa yang harus kami mintai tolong
Ajari kami…
Ajari kami…
Ajari kami…

Kalau kami terang,
Ajari kami untuk bersinar…
Tak peduli seberapa gelap sekeliling kami…
Tak peduli berapa banyak angin yang menerpa..
Tak peduli apa yang harus kami sinari…

Kepada siapa kami harus meminta…?
Ajari kami untuk tetap bersinar

To..all sunday school teacher….keep on spirit…!!! God loves you all