Sulit sekali menemuimu, Tuhan


image

Tuhan,
Kata papaku, besok kami akan ke gereja
untuk bertemu dengan-Mu
untuk memandang wajah-Mu
untuk memuji nama-Mu

Sebenarnya aku tak mengerti
Mengapa kami hanya melakukannya hari Minggu
Apakah aku tak dapat bertemu dengan-Mu
di hari Senin, atau Selasa, atau Rabu
di hari Kamis, atau Jumat, atau Sabtu Continue reading

Gereja Bintang Lima


Ada seorang pendeta, memiliki mimpi yang besar, ingin membuat gereja bintang lima, dengan dekorasi dan hiasan berwarna-warni, lampu spot yang besar, karpet yang menutupi seluruh lantai, musik yang hingar bingar, televisi plasma yang mahal. Benar-benar sebuah gereja mewah yang terbaik di seluruh kota.

Dengan karisma dan kemampuannya yang hebat ia memberikan perintah pada pengurus dan penatua yang lain “Kita akan membuat gereja bintang lima, jangan tanya kenapa, karena apa yang kukatakan, pasti BENAR”.

Diadakanlah suatu program di gedung yang besar dan megah “Siapa yang beriman, praktekan imanmu, beri yang TERBAIK untuk TUHAN” katanya di mimbar “dan untuk gereja bintang lima impiankukatanya dalam hatinya. “Bukan soal jumlah, tapi soal iman” katanya di mimbar. “Tapi pemberian kalian harus jauh lebih besar dari biaya yang dikeluarkan gereja untuk mengumpulkan kalian di gedung ini” katanya dalam hatinya. Continue reading

Penting, tapi seadanya…


Membina anak-anak itu penting
Tapi pekerjaan kami juga penting
Jadi…biarkanlah seadanya
Toh mereka tetap akan bertumbuh

Mengajar anak-anak tentang hidup itu penting
Tapi hidup kami juga penting
Jadi…biarkanlah seadanya
Toh hidup akan mengajar mereka

Mengarahkan anak-anak itu penting
Tapi kami pun sibuk dengan jalan kami sendiri
Jadi…biarkanlah seadanya
Toh suatu saat mereka akan sampai ke suatu tempat

Menuntun anak-anak itu penting
Berada berasama mereka itu penting
Anak-anak itu tiang bangsa
Anak-anak itu tiang gereja
Tidak semua orang mendapat karunia melayani anak

Pelayan anak itu pekerjaan mulia…!!
Guru itu pahlawan…!!

Tapi….
Bagaimana dengan hidup kami?
Bagaimana dengan urusan kami?

Ya…
Anak-anak itu penting sih…
Tapi mereka pasti akan mengerti…
Jadi…biarkan saja seadanya…

Sunday School Teacher…Think about it..!!

Pelayanan vs Professional


Satu kali seorang rekan menulis mengenai pelayanan dan pekerjaan. Sangat menyedihkan karena dalam tulisan itu seolah-olah dia mengatakan bahwa pelayanan adalah sesuatu yang kita lakukan walau mengorbankan aktivitas…sedangkan pekerjaan hanya dilakukan saat waktu luang

Aneh sekali, karena itulah pemikiran sebagian besar anak-anak muda yang terlibat pelayanan di gereja…. Mereka pikir gereja adalah dunianya, segalanya, prioritas utamanya..

Pertanyaannya sekarang adalah…
Apakah sebelum terlibat pelayanan mereka diajarkan etika kerja?
Apakah sebelum terlibat pelayanan mereka diajarkan bagaimana menjadi berkat dengan melakukan yang terbaik?
Apakah sebelum terlibat pelayanan mereka diajarkan bagaimana bersikap sebagai seorang pelayan Tuhan?

Sorry to say…sayangnya TIDAK…
Continue reading

Istana kesayangan (Anak Raja 3)


Kami memiliki sebuah istana
Pemberian seorang Raja
Sang Raja menitipkan istana ini pada kami
Agar kami dapat menampung banyak orang
Dia memang terlalu royal

Buat dia, kasih itu segalanya
Buat kami, kemewahan lebih penting

Buat dia, jangkau sebanyak mungkin orang
Buat kami, eksklusifitas itu keren

Buat dia, jadikan setiap orang anak-anakku
Buat kami, hanya relasi dan teman-teman kami

Sebenarnya lahan untuk istana ini cukup besar
Tapi untuk apa membuat istana besar-besar
Lebih baik kita perindah yang sudah ada

Continue reading

6 hari dalam seminggu


Hari Senin…
Duuuh, malasnya kembali ke tempat kerja,
Setumpuk pekerjaan…
Teman-teman yang menyebalkan
Jalanan yang macet
Jadi…aku bersantai seharian…

Hari Selasa…
Rutinitas…
Rapat, klien, pekerjaan
Aku melihat di meja sampingku
Benar-benar menyebalkan…

Dia selalu terlihat murung
Kelihatannya ada masalah
Ah, biarlah…itu masalahnya
Apa urusanku

Hari Rabu…
Atasanku memanggilku
Katanya aku menelantarkan kerjaanku

lanjutkan membaca “6 hari dalam seminggu”…

Terang yang tersembunyi


Hey, kita diberi terang oleh seorang Raja
Katanya kita anak-anak terpilih
Dapatkah kalian bayangkan
Rumah kita akan menjadi terang

Raja itu berkata, “Aku adalah terang dunia”
Hmm, dunia itu terlalu besar
Bukankah kalian berpikir begitu?

Lagipula banyak orang jahat di sana
Yang tidak pantas mendapatkan terang

Raja itu berkata, “Kamulah terang dunia”
Dan dia memberikan terang itu…
Hmm, dunia itu terlalu besar
Bukankah kalian berpikir begitu?

Lagipula banyak orang jahat di sana
Yang tidak pantas mendapatkan terang

Baiklah kita memanggil teman-teman kita
Yang juga diberi terang
Mengumpulkannya dalam satu gedung
Menyalakan terang bersama-sama
Dan melihat keindahannya

“Kamu adalah terang dunia”

Ah, diamlah…dunia terlalu besar
Bagaimana jika terang kami berkurang

“Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi”
Ya…ya, orang pasti melihat kami….

Tapi kami tidak akan membagikan terang itu

TIDAK!!!

“Lagipula orang tidak menyalakan pelita dan menaruhnya di bawah gantang”

Hmm, kalau memang kami perlu menutupi terang kami
Akan kami lakukan…agar rumah kami semakin terang
Dan semakin terang

Ah, tidaaak..Mengapa makin lama terang kita makin meredup

Kita harus berinvestasi untuk membuat terang kita tetap menyala
Ayo, beli peralatan yang mahal
Tak apalah, agar terang ini tetap menyala

Bangun fasilitas di sekitar rumah ini
Agar orang di luar tidak menganggu rumah kita
Dan terang kita tetap menyala
Beri mereka sedikit uang agar mereka tenang

“Kamu adalah terang dunia”

Ah diamlah…dunia ini terlalu besar

Aku mencari Tuhan…di gedung mewah itu


Aku merindukan Tuhan….dan memutuskan untuk mencari-Nya
Aku masuki gedung gereja yang megah…
Dekorasi yang mewah…
Peralatan yang Mahal

Aku merindukan Tuhan….dan memutuskan untuk mencari-Nya
Aku berdiri di tengah jemaat-Nya

Suara musik terdengar menghentak…
Tak bedanya dengan yang biasa kudengar…
Di panggung nampak seorang …
Ah, aku bahkan tak tahu bagaimana menyebutnya
Dia berjingkrak dan melompat, sesekali melihat pada pemimpinnya yang berdiri di depan
dengan wajah berharap dan memohon…

Aku tak tahu siapa pemimpin yang berdiri di depan itu,
Mungkin dia adalah tangan kanan Tuhan.
Apakah pendapat dan seleranya begitu penting sehingga semua orang di depan melihat kepadanya?

Aku merindukan Tuhan…dan memutuskan untuk mencari-Nya
Aku duduk di tengah jemaat-Nya
Tak dapat kupejamkan mataku,
Lampu-lampu begitu temaram, gemerlapan, tampak begitu mewah
Kulihat sekelilingku, berbagai ekspresi ada di sana

Aku merindukan Tuhan….dan memutuskan untuk mencari-Nya
Aku bersiap untuk menyembah dan mendengar suara-Nya
Entah kenapa telingaku hanya menangkap hentakan musik yang keras
dan sesekali lengkingan gitar listrik yang memekakan telinga
juga suara rendah yang seolah menggetarkan jantungku…

Aku merindukan Tuhan…
Aku merindukan jemaatNya…

Tapi kemudian aku sadar..
Mungkin Tuhan tidak hanya dapat ditemui di gedung yang mewah itu…
Kalau memang Dia tidak berubah..
Kehadiran-Nya pastilah tidak dibatasi tempat dan waktu

Aku masih merindukan Tuhan…
Tapi kini…Aku akan mencari-Nya di tempat lain…
Aku akan mencari-Nya di tatapan anak-anak terlantar…
Aku akan mencari-Nya di penjara…
Aku akan mencari-Nya di panti jompo…
Aku akan mencari-Nya di rumah pesakitan..

Dan di tengah keheningan…
Aku akan memejamkan mataku,
berbicara padaNya..dan menantikan Dia berbicara padaku..
Dan kudengar Dia berkata,

“Baiklah kita bekerja bersama, kau dan Aku
Baiklah hatimu melekat dengan hati-Ku
Baiklah tanganmu menjadi tangan-Ku
Dan baiklah kakimu menjadi kaki-Ku
Dan kau akan menemukan-Ku”

Aku mencari Tuhan…
Dan kini sudah kudapati Dia…
Bukan di gedung itu…tapi di jalanan…

(Matius 25:31-46)

Jangan ada orang miskin di antara kita


Sekelompok anak-anak bermain peran

Pemimpin mereka membagikan peran yang ada “Kalian jadi orang miskin, aku dan dia jadi orang kaya” katanya

“Ingat, orang miskin selalu di bawah penguasaan orang kaya, kau harus menderita dan siap diperlakukan apa saja” lanjutnya…

Permainan peran itu berlangsung cukup seru. Diakhiri dengan penderitaan orang miskin karena dipekerjakan tanpa imbalan yang setimpal.

Saya bertanya dalam hati… dari mana anak-anak ini mendapat kesan, bahwa orang kaya boleh menindas orang miskin dan bahwa orang miskin tidak boleh melawan dan hanya boleh pasrah…

Suatu hari saya mendengar seorang berkata, “miskin itu dosa” Saya mengulanginya pada teman saya, seorang muslim yang taat Dia berkata,”Miskin itu tidak dosa…bodoh yang dosa. Tahukah kamu siapa orang paling miskin sedunia yang pernah tercatat”

Saya tidak menjawab,…Dalam agama saya memang dikatakan bahwa Yesus memilih untuk menjadi miskin agar kita menjadi kaya…

Tapi saya tidak mengatakannya,..saya bertanya, “siapa?” Teman saya menjawab, keterlaluan kalau kamu gak tau. Orang yang paling miskin sedunia adalah Yesus. Muhammad tercatat nomor 3″

Dia melanjutkan, “Tapi Yesus miskin karena dia memilih untuk menjadi demikian, walau sebenarnya Dia bisa untuk tidak menjadi miskin” Saya terdiam, hati saya seolah beku, tidak bisa menjawab…

Saya pernah masuk ke suatu ibadah yang mengatakan, “Miskin itu tanda bahwa seseorang berdosa dan belum bertobat.” dan sebuah slogan dipasang besar-besar ‘Jangan ada orang miskin di antara kita’

Can you imagine my sister and brother in Christ… Terpampang di gedung gereja , di ruang ibadah “Jangan ada orang miskin di antara kita”

Saya tidak mempermasalahkan makna yang terkandung di dalamnya Mungkin Saudara dapat berkata bahwa itu makna kiasan…

Terbayangkah oleh Saudara apa yang terjadi Jika ada seorang miskin,…lapar dan haus (baik dalam arti jasmani maupun rohani) masuk dalam gedung itu???

Well, ini hanya bahan pemikiran… Apakah miskin itu dosa? Church, apa yang sudah kita lakukan?? Apakah kita sedang menanamkan pemikiran pada anak-anak kita bahwa orang miskin selalu ditindas, dan orang kaya memegang kendali?

“Barangsiapa menyesatkan anak-anak, sebaiknya ikatkan batu kilangan, lemparkan ke laut” Church, apa yang harus kita lakukan pada “orang miskin”??