Sebenarnya keluarga itu diciptakan Tuhan untuk apa? Bukankah untuk saling melindungi dan mempercayai? Sebagai ‘home’ ?? Kalau bangunan rumah adalah ‘house’, maka keluarga yang menjadikannya sebagai ‘home’.
Di ‘home’ orang merasa aman karena dipercayai.
Di ‘home’ orang merasa aman karena mendapatkan perlindungan
Di ‘home’ orang merasa aman karena mendapatkan kekuatan
Di ‘home’ orang merasa aman karena mendapatkan dukungan
Pertanyaannya sekarang adalah…bagaimana kalau kita tidak mendapatkan semua itu dari keluarga kita. Bagaimana kalau keluarga kita tidak bisa mempercayai, tidak bisa memberikan perlindungan, kekuatan dan dukungan? Sebaliknya malah memberikan kecurigaan, rasa tidak aman, mematahkan semangat dan mencibir pada kita?
Apa sih peran anak dalam sebuah keluarga? apakah cuma obyek yang tidak boleh berpikir dan bertindak sesuai kata hatinya? Apakah anak hanya sebuah ‘milik’ dari orangtua. Orangtua menentukan dengan siapa anak boleh dan tidak boleh bergaul?
Saya berpikir, alangkah lebih baiknya jika dalam keluarga pun ada pemisahan, antara masalah yang menjadi privacy dan masalah keluarga… Apakah harus orangtua menentukan apa yang harus menjadi karir anaknya? Apakah harus orangtua menentukan anaknya bergaul dengan siapa? Apakah diperbolehkan orangtua atau saudara melihat-lihat isi handphone anaknya atau anggota keluarga yang lain?
Seorang anak adalah milik masa depan…bukan milik orangtuanya..
Orangtua adalah orang kepercayaan Tuhan yang hanya diberikan sedikit waktu untuk membentuk anak panah di tangannya. Sekali anak panah itu lepas…sudah bukan tanggungjawabnya lagi ke mana anak panah itu akan berlari…
Orangtua adalah kepercayaan Tuhan yang hanya diberikan sedikit waktu untuk berinvestasi pada hidup anak-anaknya..setelah itu, anak-anaknya adalah seorang pribadi yang utuh…Pribadi yang juga bisa berpikir, pribadi yang bisa memiliki pendapat, pribadi yang memiliki perasaan.
Tapi kenapa banyak orang berpikir bahwa keluarga adalah tempat mereka menjalankan tirani karena di luar mereka tidak mendapatkan tampuk kekuasaan itu. Kenapa banyak orang merasa berhak memiliki anak-anaknya.
Kalau begitu, apakah ketika seseorang menjadi pembunuh, orangtuanya yang akan dipenjara? tidak…seseorang yang sudah dewasa akan menerima sendiri konsekuensi dari apa yang dilakukannya.
Orangtua yang bijak adalah orangtua yang mengerti arti dari kedewasaan anaknya…
Orangtua yang bijak adalah orangtua yang tetap mengatakan “papa mempercayaimu” karena dia tau bahwa dia sudah mendidik anaknya dengan benar
Orangtua yang bijak adalah orangtua yang tetap mengatakan “papa mendukungmu” karena dia tahu bahwa anaknya sudah menjadi individu yang berrumbuh atas didikannya
Orangtua yang bijak adalah orangtua yang lebih mempercayai anaknya daripada kata-kata orang…
Orangtua yang bijak adalah orangtua yang menghargai anaknya sebagai pribadi yang utuh, lengkap dengan pikiran, perasaan dan kehendak…
Sebaliknya…
Orangtua yang gagal adalah orangtua yang mencurigai anaknya. Dia tidak yakin bahwa dia sudah menanamkan nilai-nilai yang tepat…
Orangtua yang gagal adalah orangtua yang tidak bisa mempercayai anaknya. Dia tidak yakin bahwa dia pun dapat dipercaya dalam mendidik anak…
Orangtua yang gagal adalah orangtua yang menceritakan keburukan anaknya pada orang lain. Mereka memilih anaknya yang malu daripada mereka sendiri yang malu…
Orangtua yang gagal adalah orangtua yang tidak bangga pada anaknya. Mereka merasa bukan mereka yang menjadikan anaknya berhasil…
Orangtua yang gagal adalah orangtua yang melibatkan orang lain dalam urusan rumahtangga dan keluarganya. Mereka merasa tidak mampu membereskan urusannya sendiri..
Jadi…orangtua seperti apakah Anda?
Like this:
Like Loading...