Kadang, kepercayaan datanganya mirip sama penyesalan…belakangan. Saat kita mengambil suatu tindakan yang penuh resiko…maka kita harus bersiap-siap menghadapi dua kemungkinan…penyesalan, atau kepercayaan yang bertambah..
Bagian terberat ada ketika kita berada dalam posisi mengambil tindakan beresiko.. Apalagi ketika kita mengambil tindakan itu kepercayaan orang makin lama makin berkurang, karena mereka tidak yakin dengan apa yang kita lakukan.
trus, apa dong yang harus dilakukan? saya cuma bisa kepikiran dua tindakan sih:
- Berhenti melakukan tindakan itu dan lakukan apa yang orang lain harapkan biar kepercayaan mereka tetap atau sedikit bertambah (catatan: sedikit bertambah, atau malah berkurang juga…kalau kita selalu melakukan apa yang orang minta, bukannya kepercayaan bertambah, justru malah berkurang karena mereka jadi meragukan kita)
- Trus melakukan tindakan itu dan buktikan bahwa kita tahu apa yang sedang kita kerjakan. Resikonya…kita harus mengalami yang namanya ‘kehilangan kepercayaan’. Resiko kedua, waktu yang kita lakukan ternyata gagal..tapi toh segala sesuatu harus dicoba, dan orang pintar gak akan mengambil tindakan yang peluang gagalnya lebih besar daripada berhasil
Guys, what do you think
Kegagalan & kepercayaaan tdk berada dlm satu garis tingkat pencapaian.
Kegagalan merupakan salah satu ukuran pencapaian utk suatu usaha yg dilakukan,yg diberikan oleh pelaku usaha atau org ketiga.
Sedang kepercayaan tdk hny bergantung pd keberhasilan. Kita tdk menjadi pelaku utk kepercayaan. Kita adlh objek. Dan pemberi kepercayaan memiliki byk aspek utk mmbentuknya.
Kt tdk bs mengukur besarny usaha yg hrs kita lakukan untuk meraih kepercayaan.
Kepercayaan tdk diraih, melainkan diterima.