Pernah gak ngebayangin seandainya hidup seperti komputer. Bisa di undo…Misalnya, waktu kita gak sengaja menumpahkan makanan…wah, jadi repot..coba kalau bisa di undo… Atau waktu keceplosan ngomong..ups, coba kalau bisa di undo…
Tapi masalahnya, hidup terus berjalan, dan setiap orang … sadar atau ngga, harus bertanggungjawab sama semua yang dilakukannya.
Kesalahan adalah hal yang harus disyukuri, bukan disesali. Dengan melakukan kesalahan kita banyak belajar bagaimana menemukan mana yang benar…
Dengan melakukan kesalahan kita disadarkan bahwa kita gak sempurna…
Dan terkadang, kesalahan kita bukanlah suatu “kesalahan”…
Jadi, walau terkadang saya berharap hidup bisa di undo…seringkali saya bersyukur bahwa hidup saya berjalan terus ke depan. Karena hidup itu kaya puzzle, waktu kita menyerahkannya dalam tangan Tuhan.
Saya kadang gak ngerti, sesuatu yang saya sesali pada akhirnya adalah salah satu potongan puzzle penting yang melengkapi hidup saya. Misalnya, waktu saya kecil, sebel banget kalau disuruh les piano…
Saya pikir, les piano adalah suatu kesalahan. Tapi dengan saya les piano, ada pembina di gereja yang ngajarin keyboard (thank God for her, namanya Esther, she was my hero). Trus, saya jadi tahu kunci…akhirya itu yang jadi modal buat saya bikin lagu buat anak-anak
jadi…hidup tidak bisa di undo…tapi kita bisa memperbaiki kesalahan dan menjadikannya guru yang baik… Juga melihat kesalahan sebagai potongan puzzle yang tidak kalah penting dengan kejadian lain yang kita anggap sebagai ‘prestasi’
bingung ga?
hihihi jadi inget surat yang dikirim oleh iblis kepada seseorang dalam sebuah buku “LEtters apa gitu”….kayaknya ibu tau? hmmm, memang sih kehidupan tuh terdiri dari past,presence,n future…past itu dah pasti harus “past”…tapi presence ini harus kita jalani dengan penuh tanggung jawab,sedangkan future harus disiasati:) sekian dl ya..
keep blogging!
Hidup jelas gak bisa di undo dan juga gak bisa diralat. karena memang hakikat hidup itu adalah perubahan. berubah, berubah, dan berubah. orang yang bijak adalah orang yang selalu merasa salah melakukan sesuatu baik itu yang benar menurut manusia ataupun yang salah. dengan begitu, manusia itu tidak akan pernah berhenti berpikir karena akan terus merasa ragu-ragu dengan apa yang dilakukannya. keragu-raguan itu adalah langkah awal menuju pencerahan. Hidup tidak bisa di undo tapi bisa diperbaiki. Hidup tidak bisa diundo, karena yang bersangkutan mau gak mau harus melewati fase itu. oleh sebab itu, yang bisa dilakukan di dalam menyikapi hidup yang gak bisa diundo ini adalah bersyukur. Jangan pernah punya pikiran untuk mengundo hidupmu, karena kamu hanya akan menjadi “Peterpan” dan tidak pernah menjadi dewasa. Jalani semua yang harus dijalani dengan hati lapang, dengan dada terbuka, pandangan tetap terarah ke depan melihat masa depan yang mungkin sementara ini seperti suram. Rencanakan sesuatu yang tidak terencana, maka semua hidup akan lewat dan menjadi lebih ringan.