Tuhan, dalam hati aku bertanya
Apa bahan dasar yang membuat-Mu
Apa yang membedakan-Mu dengan kami
Apa yang membuat-Mu begitu luar biasa

Apakah kau terbuat dari zat padat
Bisa mencair atau menguap
Berbentuk dan keras
Atau lembut dan halusApakah kau terbuat dari zat cair
Dapat berubah bentuk dan mengalir
Dapat menguap atau membeku

Atau, kau adalah gas
Yang tak terlihat dan tak tersentuh
Yang tak terbentuk hanya berbau

Apakah kau memiliki fisik sepertiku
Atau kau hanya Roh melayang-layang
Apakah kau memiliki kehendak
Apakah kau memiliki perasaan

Ah Tuhanku,
Kau yang Maha Mendengar
Kau yang Maha Mengetahui
Kau yang Maha Mulia
Apa bahan yang membentukmu?
—
Dalam sunyi Kau membisikanku,
Memberiku pengertian,
Kau terbuat dari KASIH
Seluruh diri-Mu adalah KASIH
Kaulah Kasih itu sendiri
Dari diri-Mu mengalir kasih yang luar biasa
Kasih yang tak berhenti-henti
Kasih yang tanpa syarat
Kasih yang tak terbatas
…Tak pernah habis
…Tak pernah rusak
…Tak pernah hancur

Kau menciptakan matahari karena kasih
Kau menciptakan bumi karena kasih
Kau menciptakan manusia karena kasih
Kau mengasihi manusia,
…karena Kaulah kasih itu sendiri

Sifat-Mu adalah kasih
Kalaupun Kau menghukum,
Kau menghukum karena kasih
Kalaupun Kau marah
Kau marah karena kasih

Tak dapat kau melakukan sesuatu
Yang mengingkari kasih-Mu
Tak dapat kau membuat sesuatu
Yang tidak didasari kasih

Tuhan,
Bahan dasar-Mu adalah kasih
Seluruh diri-Mu adalah kasih
Kaulah kasih itu sendiri

Tuhan,
Biarlah aku tenggelam dalam kasih-Mu
Biarlah aku mengenakan jubah kasih-Mu
Biarlah jiwaku dipuaskan oleh kasih-Mu

Agar apa yang kulakukan dapat memancarkan kasih-Mu
Agar apa yang kulakukan dapat mencerminkan diri-Mu
Agar apa yang kulakukan dapat membuat orang mengenal-Mu
…Mengenal kasih-Mu
…Mengenal diri-Mu
…Dan memuliakan Nama-Mu