Bukan Masalah Pertolongan Tuhan (Maz 13)


Sampailah kita pada Mazmur 13…(Really loves psalms)

Dalam Mazmur 13 ini, Our Composer membaginya menjadi tiga bagian. Bagian pertama isinya keluh kesah, betapa dia merasa Tuhan meninggalkannya. Bagian kedua isinya permohonan agar Tuhan menjawab doanya. Dan bagian ketiga adalah tindakan..apa yang akan dia lakukan.

Bagian pertama adalah apa yang sering kita lakukan…malah apa yang biasanya kita lakukan begitu mendapat masalah….”Berapa lama Tuhan Kau lupakan aku?” Seolah-olah masalah kita adalah masalah paling berat sedunia…”Tidak ada yang sayang padaku, bahkan Tuhan pun meninggalkan aku”

Semua orang pasti pernah mengalaminya, saat-saat di dasar lembah…Saat-saat di mana Tuhan seakan jauh…

Bagian kedua adalah apa yang kemudian kita lakukan…menjerit dan memohon “Pandanglah aku, jawablah aku Tuhan”.

Tapi bagian ketiga….?? Wuih, di butuhkan hati yang besar untuk melakukannya….Ini adalah tindakan aktif yang dilakukan orang percaya saat masalah datang…
1. Percaya pada kasih setia Tuhan
2. Hati bersorak-sorai
3. Mulut menyanyi

Guys, tiga bagian tubuh yang sangat ‘baik’ diajak kerjasama saat ada masalah itu adalah pikiran, hati, dan mulut, rite?

Pikiran “Tuh, bener kan, mana mungkin Tuhan mau menolong aku?”
Hati “Kasihan sekali aku ini, ditinggalkan dan tak berdaya”
Mulut…”Apa kabar?” jawab “Buruk…buruk sekali, ada saja masalah akhir-akhir ini”

Our composer said…..Ketika di dasar lembah….Saat terlihat tidak ada harapan, bahkan musuh meninggikan diri atas kita…AMBIL TINDAKAN BERANI….

Jangan memikirkan hal-hal negatif…pikirkan kasih setia Tuhan…dan percayalah
Jangan mengijinkan perasaan-perasaan negatif, sebaliknya, bersorak-sorailah karena Tuhan
Jangan mengatakan hal-hal negatif, sebaliknya, bernyanyilah…

Dalam pasal 13 ini tidak dikatakan pertolongan Tuhan….Pasal ini benar-benar berbicara masalah SIKAP….saat menghadapi masalah…

Dan percaya atau tidak…bukan masalah yang membedakan satu orang dengan orang lainnya….tapi SIKAP SAAT MENGHADAPI MASALAH….itulah yang membedakan setiap orang..

Manusia Super Lidah (Maz 12)


Mazmur 12 tidak kalah kerennya sama Mazmur 11… Sepertinya ada harta tersembunyi dalam setiap pasal di kitab Mazmur.

Mazmur 12 masih seputar orang fasik. Kali ini orang fasik dan lidah…haha, ya…lidah…

Makin hari manusia makin merasa bahwa dengan dirinya sendiri mereka dapat melakukan apapun, mendapatkan apapun dan menjadi apapun… beberapa orang melakukannya dengan lidah.

Ada tiga jenis ‘super lidah’ yang diidentifikasi oleh sang Composer Jenius kita…
1. Lidah Dusta
“Kukatakan saja bukan aku yang melakukannya, beres kan?”
2. Lidah manis, hati bercabang
“Aku tahu bahwa kau orang yang terhebat yang pernah kukenal” “dan kau akan memberikan
kepadaku semua yang kuminta hehehe”
3. Lidah yang bercakap besar
“Semua orang kenal aku kok. Aku yang telah membantunya melewati itu semua. Sebenarnya
akulah otak dari semuanya”

Lalu bagaimana dengan orang yang tulus hati?

Masihkah tetap dapat mengatakan yang benar walaupun harus menanggung konsekuensi?
Masihkah tetap dapat mengatakan yang benar, walaupun itu berarti jalan yang ditempuh lebih susah?
Masihkah tetap dapat mengatakan yang benar, walaupun resikonya tidak dihargai orang?

Apa kata Tuhan tentang ini?
“Aku memberi keselamatan kepada orang yang menghauskannya”

Tetap katakan kebenaran, dan Tuhan akan membela
Tetap katakan kebenaran, dan Tuhan akan membuka jalan
Tetap katakan kebenaran, dan Tuhan akan memberi penghargaan

Lain kali kita mau berdusta, atau menjilat, atau mulut besar ingatlah,….bukan orang-orang SUPER LIDAH yang dibela Tuhan….

Saat-saat di tempat gelap (Maz 11)


Biasanya saya membaca ayat-ayat dalam Mazmur begitu saja…beberapa hari ini saya mencoba membaca Mazmur dalam sudut pandang yang berbeda. Berharap dapat mendapatkan banyak pelajaran dari Musisi dan Composer Jenius bernama Daud (He is really a composer….wow)

Baru terpikir untuk menuliskannya di sini setelah pasal ke 11…tapi mungkin lain kali dapat menuliskan pasal2 sebelumnya.

Yang bikin saya takjub adalah ayat dua dan tiga. Sepintas dibaca ayat ini sulit dimengerti dan biasa saja.
“Sebab, lihat orang fasik melentur busurnya, mereka memasang anak panahnya pada tali busur, untuk memanah orang yang tulus hati di tempat gelap. Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?”

WOW, benar-benar luar biasa.

Kalau kita mengaku orang benar, jangan kaget kalau dalam keseharian kita ada banyak anak panah terarah kepada kita, menanti untuk ditembakkan….di tempat gelap. Orang-orang sekitar kita berpikir
“Tidak mungkin orang itu benar di sepanjang hidupnya, pasti ada saat-saat di mana dia lengah. Saat-saat di mana ia melakukan apa yang tidak benar DI TEMPAT GELAP” Atau jika saya boleh menggantinya, saat tidak ada seorang pun yang melihat.

Tulus hati dalam bahasa Indonesia mungkin sulit dimengerti, tapi dalam bahasa Inggris, tulus hati adalah virtue, integrity. Didefinisikan sebagai tetap melakukan yang benar, bahkan seandainya tidak ada seorang pun yang melihat.

Apabila dasar-dasar dihancurkan, apakah yang dapat dibuat oleh orang benar itu?
Jika semua orang mengatakan bahwa yang benar itu salah dan sebaliknya yang salah itu benar. Apakah yang akan dilakukan orang yang tulus hati??

Teman-teman yang mengaku orang benar…Reputasi kita dipertaruhkan, BUKAN hanya di tempat terang..Tapi juga di tempat gelap…saat tidak ada seorang pun yang melihat