Kau memberiku matahari setiap hari
Dan aku malah berpikir
Kau memang wajib memberikannya
Aku lupa bersyukur…
Malah aku menuntut
Padahal, itu adalah anugerah
Kau memberiku nafas kehidupan tanpa henti
Dan aku malah berpikir
Kau memang wajib memberikannya
Aku lupa bersyukur
Malah aku menuntut
Padahal, itu adalah anugerah
Kau memberiku orangtua yang luar biasa
Begitu baik dan penuh kasih
Dan aku malah berpikir Kau tidak adil
Karena tidak memberi orangtua
Yang lebih kaya
Punya kedudukan
Aku lupa bersyukur
Malah aku menuntut
Padahal, merekalah yang terbaik untukku
Kau memberiku hujan setelah kemarau
Dan aku malah berpikir Kau tidak adil
Karena membuatku basah
Karena membuatku kotor
Aku lupa bersyukur
Malah aku menuntut
Padahal, air membuatku tetap hidup
Kau berikan aku berkat
Dan aku malah berpikir
Kau memang wajib memberikannya
Aku lupa bersyukur
Malah aku menuntut
Padahal, itu adalah anugerah
Kau memberiku semua yang kubutuhkan
Dan aku malah mengeluh
Karena Kau tidak memberiku apa yang kuinginkan
Aku lupa bersyukur
Malah aku menuntut
Padahal, Kau tahu lebih baik dariku
Kau memberiku jalan hidup seperti yang kujalani
Dan aku pikir, Kau tidak adil
Mengapa tidak membuatku lebih pintar
Mengapa tidak membuatku lebih kaya
Mengapa tidak membuatku lebih beruntung
Aku lupa bersyukur
Malah aku menuntut
Padahal Kau selalu bersamaku di setiap jalan itu
Dan seharusnya itu lebih dari cukup
Karena kehidupan, memiliki bagian untuk tiap orang
Ah Tuhan,
Mengapa Kau masih mengasihiku
Aku yang..
Begitu tidak tahu berterimakasih
Begitu rapuh
Begitu tidak berdaya
Begitu mengesalkan
Mengapa Kau masih peduli padaku
Aku yang…
Begitu bodoh
Begitu sombong
Begitu menuntut
Siapa aku ini
Sehingga Kau jadikan aku biji mata-Mu
Kau taruh dalam telapak tangan-Mu
Kau kasihi tanpa ampun
Bahkan dengan diri-Mu
Ah Tuhan,
Ajari aku menghitung hari-hariku sedemikian
Sehingga aku beroleh hati bijaksana