Pertanyaan klasik yang banyak menjadi bahan dilematis adalah “Salahkah mengambil barang orang yang tertinggal?”
Beberapa orang menganggap bahwa jika suatu barang tertinggal, maka artinya sudah bukan lagi milik orang yang meninggalkannya. Beberapa kalimat penghapus dosa adalah “yang menemukan berarti memiliki” atau “salah sendiri kok bisa sampai ketinggalan” atau “saya kan ga mencuri, cuma menemukan”
Beberapa orang justru menganggap bahwa menemukan barang yang tertinggal adalah suatu berkat, sama seperti menemukan harta karun yang sudah berusia 100 tahun dan kepemilikannya sudah tidak dapat ditelusuri lagi.
Bagaimana menurut pandangan Saudara? Apakah salah jika kita mengambil barang orang yang tertinggal? Apakah menemukan barang yang tertinggal adalah suatu berkat seperti mendapat keuntungan di siang hari bolong?
Buat Saudara yang menduga-duga, apakah dosa mengambil barang yang tertinggal… Atau apakah mengambil barang yang tertinggal sama dengan mencuri, saya membawa suatu kabar baik… Saudara tidak perlu lagi berada dalam ketidakpastian karena ternyata Alkitab memberi kita petunjuk bagaimana jika kita menemukan barang yang tertinggal.
Ulangan 22:1-3 “Apabila engkau melihat, bahwa lembu atau domba saudaramu tersesat, janganlah engkau pura-pura tidak tahu; haruslah engkau benar-benar mengembalikannya kepada saudaramu itu.
Dan apabila saudaramu itu tidak tinggal dekat denganmu dan engkau tidak mengenalnya, maka haruslah engkau membawa hewan itu ke dalam rumahmu dan haruslah itu tinggal padamu, sampai saudaramu itu datang mencarinya; engkau harus mengembalikannya kepadanya.
Demikianlah harus kauperbuat dengan keledainya, demikianlah kauperbuat dengan pakaiannya, demikianlah kauperbuat dengan setiap barang yang hilang dari saudaramu dan yang kautemui; tidak boleh engkau pura-pura tidak tahu.
Saudara mungkin berkata, “ah… Itukan mahluk hidup”… Alkitab kita itu hebat… Dia menggunakan kasus yang sesuai dengan kondisi saat itu, namun inti dan pesan yang ingin disampaikannya tetap sama.
Jaman dahulu, harta kekayaan seseorang dilihat dari jumlah ternak yang mereka miliki… Abraham dikatakan kaya karena memiliki banyak ternak. Yakub berusaha mengambil hati Esau dengan ternak, dsb.
Hal pertama yang akan kita definisikan adalah “ternak dan barang” saudaramu. Saat ini mungkin kita dapat mendefinisikannya sebagai gadget, atau dompet. Ayat di atas berkata “keledai, pakaian dan SETIAP barang yang hilang”. Artinya tidak ada batasan dalam apa yang dimaksud dengan “barang” saudaramu.
Hal kedua yang akan kita definisikan adalah istilah “saudaramu”. Sebagian dari Anda mungkin berkata “iya, kalau punya Saudara sendiri sih saya balikin, kalau ga kenal orangnya sih diambil ga apa-apa”
Ternyata ada kondisi seperti ini pada ayat di atas:
Dan apabila saudaramu itu tidak tinggal dekat denganmu dan engkau tidak mengenalnya…
“Saudara” yang dimaksud dalam ayat di atas adalah sesama kita manusia, tak peduli apakah tinggalnya jauh atau dekat, tak peduli Anda mengenalnya atau tidak.
Oke, jadi kita sudah mendefinisikan dua hal penting, dan kesimpulan sementara adalah sebagai berikut: Jika Anda menemukan barang milik siapapun yang hilang atau tertinggal…
Sekarang kita lanjutkan ke pembahasan selanjutnya… Apa yang seharusnya dilakukan dengan barang hilang itu. Ayat di atas sudah memberikan aturan dan Standar Operasional Prosedur yang sangat baik:
1. Jangan pura-pura tidak tahu. Pura-pura tidak tahu bisa berarti pura-pura tidak lihat atau pura-pura tidak tahu bahwa itu milik orang lain.
2. Apakah Anda melihat sendiri orang itu menjatuhkan atau meninggalkan barangnya secara tidak sengaja? Jika ya, segera kembalikan pada orang tersebut. Jika tidak, lanjutkan ke langkah 4.
3. Apakah Anda tahu barang milik siapa yang Anda temukan? Atau apakah di barang tersebut ada identitas pemiliknya? Jika ya, segera kembalikan pada orang tersebut. Jika tidak, lanjutkan pada langkah berikutnya.
4. Jika jawaban untuk no 2 dan 3 adalah tidak, simpan dulu barang tersebut, tunggu sampai orang itu mencarinya.
A. Supaya orang itu tahu data Anda, di jaman sekarang, Anda dapat meninggalkan alamat atau pin BB atau bagaimanapun caranya Anda dapat dihubungi
B. Jika barang tersebut adalah handphone, tablet atau sejenisnya… Anda harus mengangkat telephone yang masuk. Hal paling tabu yang tidak boleh Anda lakukan adalah mematikan gadget atau mengganti kartu SIM.
Intinya, Anda HARUS memastikan bahwa Anda dapat dihubungi
5. Simpan barangnya pada Anda, jangan digunakan atau dimiliki.
6. Kembalikan kepada orang itu tanpa mengharapkan imbalan.
Jadi sekarang kesimpulannya adalah “jika Anda menemukan barang milik siapapun yang hilang atau tertinggal, Anda harus berusaha sekuat tenaga untuk mengembalikannya”
Sebagian dari Anda mungkin ada juga yang berkata, “ah, itu kan taurat”. Benar sekali… Dan Yesus sudah melengkapinya dengan
Lukas 6:31 Dan sebagaimana kamu kehendaki supaya orang perbuat kepadamu, perbuatlah juga demikian kepada mereka.
Anda ingin barang-barang Anda yang tidak sengaja Anda hilangkan kembali pada Anda? Perbuatlah begitu juga pada barang-barang orang lain yang Anda temukan.