Baru saja adik saya memberikan saya sebuah gambar yang cukup menarik. Sebuah iklan berbau dukun rohani, yang bertujuan menjerat pengusaha yang mengalami resesi ekonomi aka masalah keuangan. Langsung saja hati saya tergelitik untuk menuliskannya (mengingat sudah sekian lama saya tidak menulis dan bersikap nyinyir pada keanehan yang terjadi)
Hal yang menarik adalah ketika sebagian gereja (dan hamba Tuhan) berusaha menjadi jawaban atas masalah keuangan anggotanya, seolah mengaminkan bahwa satu-satunya indikator berkat Tuhan adalah ketika seseorang diberkati secara finansial.
Namun hal yang menarik perhatian saya dari brosur di samping bukanlah kalimat “PELEPASAN RESESI EKONOMI” yang dipampang besar-besar, tapi kalimat yang diberi lingkaran merah oleh siapapun yang membagi gambar itu pertama kali.
Disebutkan: (maaf, saya tidak berniat mensensor nama gereja dan pendeta absurd yang tertulis di brosur itu)
Dilayani Gembala Sidang Gereja Tiberias Indonesia yang diberikan Predikat seorang Martir yang tidak duniawi se-Roh dengan Tuhan Yesus karena mencium kaki Tuhan Yesus ingin menggantikan orang di neraka
Saya tidak tahu sebodoh apa para fulltime di gereja itu, yang saya tahu setiap kali mengeluarkan brosur atau apapun mereka sepertinya melupakan tanda baca seperti titik dan koma, seolah mereka tidak tahan untuk menyemburkan pujian pada junjungan mereka ini.
Hal yang teramat konyol (setidaknya bagi saya), adalah karena “ingin menggantikan orang di neraka” merupakan alasan mengapa pendeta ini dapat menyejajarkan dirinya dengan Tuhan Yesus.
Ayolah!!! Bahkan Tuhan Yesus tidak menggantikan orang di neraka… Dia menebus orang agar tidak ke neraka. Dia mati, sebagian orang percaya Dia turun ke neraka, tapi sesudahnya dia BANGKIT dan menjadi TUHAN dan RAJA. Jika Bapak Pendeta yang terhormat ini ingin menggantikan orang di neraka, apakah sebenarnya dia tidak percaya bahwa kematian Yesus di kayu salib sudah cukup? atau justru dia meragukan kedaulatan Tuhan? Saya tidak mengerti sama sekali.
Hal kedua adalah, alasan yang melatarbelakangi dia ingin “menggantikan orang di neraka”. Dia tahu benar bahwa Tuhan tidak ada di Neraka, tempatnya Tuhan bukan di Neraka. Jika dia ingin berada di neraka, apakah artinya dia tidak ingin menghabiskan keabadian bersama Tuhan?
Mungkin sebagian orang berkata “ayolah, jangan menanggapinya secara harafiah”. HARUS!!! Saya harus menanggapinya secara harafiah jika orang ini ingin dianggap martir dan se-Roh dengan Tuhan Yesus. Jika tidak diartikan secara harafiah, maka siapa saja bisa membual seperti dia.
Hal ketiga adalah, masih alasan yang melatarbelakangi dia ingin “menggantikan orang di neraka”. Apakah dia ingin berada di neraka karena dia begitu mengasihi orang yang ingin dia gantikan tempatnya di neraka? Jika begitu bukankah dia akan kehilangan kesempatan untuk menyelematkan orang yang masih hidup dari potensi neraka? Apakah ini semacam rayuan gombal anak SMA “aku bersedia mati menggantikanmu” atau “kenapa tidak aku saja yang mati”.
Ayolah, Tuhan Yesus memiliki kasih sebesar itu, Dia mengenal kita hingga Dia rela mati menggantikan kita. Tapi siapa bapak ini sehingga berani mengajukan diri menggantikan orang di neraka?? Ah, seandainya saja saya diijinkan mengumpat.
Hal keempat adalah… Definisi martir dalam Kristen BUKANLAH menggantikan tempat orang berdosa di neraka, tapi bersedia tetap berdiri teguh untuk mempertahankan iman, seperti Stefanus atau para murid yang mati martir demi nama Yesus. Tidak ada satu pun orang dikenal sebagai martir karena dia menggantikan tempat orang berdosa dalam keabadian neraka. Tidak ada!!
Hal kelima adalah, bukankah agama menjadi laris karena mereka menawarkan keselamatan? Bukankah kita percaya pada Kristus karena Dia menawarkan keselamatan? Bukankah inti dari kematian Kristus di salib adalah agar kita diselamatkan. Anda boleh mengatakan saya egois, tapi bukankah itu benar? Bukankah menjadi seperti Kristus dan mendapatkan keselamatan serta hidup kekal bersama Bapa di Surga adalah tujuan hidup setiap orang percaya?
Apakah bapak pendeta yang terhormat ini benar-benar bermaksud menawarkan dirinya menggantikan orang di neraka atau dia cuma melontarkan (maaf) b*llshit supaya dirinya dicap menjadi martir? Menurut Anda, jika dia benar-benar serius dengan tawarannya, dan Tuhan mengabulkannya, apa yang akan dia katakan?
Saya tahu, saya tahu,… Anda pasti hanya akan membaca kemarahan dalam tulisan saya kali ini, dan itu memang benar SAYA SANGAT MARAH dengan apa yang tertulis di brosur itu. Sebuah kalimat tolol dari seorang yang mengaku diri pendeta yang ingin menggantikan posisi orang di neraka hingga malah memberi kesan bahwa ia tidak percaya bahwa kematian Yesus sudah cukup, atau ia sendiri meragukan kedaulatan Tuhan….hmmm, atau mungkin hanya sekedar “cari muka” di hadapan Tuhan….
Pendeta, pembimbing rohani, guru sekolah minggu, atau siapapun yang (merasa dirinya) rohani, dengarlah nasihat orang awam ini sekali saja… lain kali hati-hatilah dengan statement Anda, baik itu tertulis maupun apa yang Anda ucapkan di atas mimbar. Jangan tersesat dalam kalimat-kalimat indah tanpa makna yang justru menyesatkan orang yang mendengarnya. Hati-hatilah… Tuhan tidak memberi Anda kepercayaan untuk Anda pakai seenaknya seperti ini.
Jika Anda masih melakukannya juga, menyesatkan orang lain…lain kali Anda berada di neraka bukan karena Anda meminta untuk menggantikan tempat seseorang, tapi mungkin di sanalah tempat Anda yang seharusnya