Gnosiophobia


Hari ini kita akan membahas sebuah jenis ketakutan yang banyak menimpa orang-orang yang sudah berumur (walaupun tidak jarang juga menimpa anak muda). Sebuah penyakit psikologis yang umum dan sering dijumpai dalam jaman modern yang sering berkembang ini.

Penyakit Gnosiophobia ini paling sering saya jumpai dan sering membuat saya kesal, apalagi dalam profesi saya sebagai konsultan manajemen. Ada saja orang-orang penderita penyakit Gnosiophobia ini yang resisten dan menentang perubahan.

Tentu Anda bertanya-tanya, apa itu Gnosiophobia…?

Gnosiophobia adalah penyakit psikologis ketika penderitanya takut pada pengetahuan. WHAT? Ya, mereka takut jika harus menerima pengetahuan atau belajar sesuatu yang baru.  Terdengar biasa bagi Anda? Ketika seseorang yang sudah menggunakan suatu software dengan caranya sendiri menolak untuk menggunakan cara baru yang lebih sederhana atau ketika seseorang menolak menggunakan komputer dan tetap menggunakan kalkulator.

Alkitab punya bahasa sendiri untuk penyakit Gnosiophobia ini: BEBAL!

Seorang bebal menolak menerima pengetahuan: “Berapa lama lagi, hai orang yang tak berpengalaman, kamu masih cinta kepada keadaanmu itu, pencemooh masih gemar kepada cemooh, dan orang bebal benci kepada pengetahuan?” Amsal 1:22

Seorang bebal tidak memiliki pengetahuan dan bicara tanpa pengetahuan: “Jauhilah orang bebal, karena pengetahuan tidak kau dapati dari bibirnya” Amsal 14:7

Seorang bebal menghina hikmat dan didikan (Amsal 1:7)

Kemarin kita bahas bahwa Gelophobia mungkin disebabkan oleh suatu peristiwa pahit di masa lalu. Bagaimana dengan Gnosiophobia? Apakah Gnosiophobia suatu penyakit, atau keputusan? Apakah seorang dengan Gnosiophobia disebabkan kekeraskepalaannya, atau suatu peristiwa traumatis di masa lalu?

Kalau pendapat saya? Menurut saya penyakit Gnosiophobia adalah keputusan. Tidak ada yang suka pada perubahan walau kita semua jelas-jelas tahu  bahwa perubahan bisa membawa kepada kebaikan. Seseorang dapat mengambil keputusan untuk mau belajar, mau berubah, mau menerima pengetahuan… atau mengambil keputusan untuk menjadi bebal dan bersifat resisten terhadap pengetahuan.

Bicara soal bebal, selain tiga hal di atas yang sudah saya sebutkan, apa saja bahayanya menjadi orang bebal? Berikut ini beberapa contohnya:

  1. Orang bebal (yang menolak pengetahuan) akan binasa karena kelalaiannya (Amsal 1:32). Seorang yang menolak pengetahuan akan menjadi sangat terbatas. Pada akhirnya ia akan tertinggal dan “lalai” dalam pekerjaannya.
  2. Orang bebal akan menerima cemooh (Ams 3:35). Saya sering melihat pada akhirnya seorang atasan yang tidak mau belajar menjadi bahan olok-olok anak buahnya. Ya…jika mau up to date, setiap orang harus senantiasa meng-upgrade dirinya
  3. Orang bebal bawa “sial” (Amsal 13:20). Jangan salah sangka, maksud saya bukan dalam arti orang bebal suka klenik. Tapi dapatkah Anda berteman dengan orang yang tidak mau belajar, menutup dirinya dan menjadi begitu bodoh dan tertinggal? Mereka tidak dapat berbuat sesuatu untuk Anda, sebaliknya terus menerus minta Anda berbuat sesuatu untuk mereka.
  4. Orang bebal mempermalukan orangtuanya (Amsal 17:21. 25, Amsal 15:20). Setiap orangtua ingin anaknya menjadi pintar. Resistensi terhadap pengetahuan hanya akan mendatangkan kebodohan dan itu jelas-jelas mempermalukan orangtua.
  5. Orang bebal tidak dapat menerima kepercayaan (Amsal 19:10). Bagaimana Anda dapat dipercaya untuk menjadi atasan jika Anda bahkan tidak mau membuka diri untuk sesuatu yang baru yang lebih besar.

Masih banyak lagi kemalangan-kemalangan yang akan menimpa orang bebal, atau orang yang tidak mau mendapat pengetahuan.

Apa lawan dari bebal? FIrman Tuhan menyandingkan kata bebal dengan BIJAK. Berbeda dengan orang bebal, orang bijak cinta akan pengetahuan. Orang bijak mendengar dan menambah ilmu (Amsal 1:5). Akibatnya….? Ia akan mewarisi kehormatan (Ams 3:35), membanggakan orangtuanya  (Ams 10:1), disukai orang lain (Ams 11:30), membawa keberuntungan (Ams 13:20).

Bagaimana dengan Anda? Ketika ada orang ingin mengajar Anda, atau menawarkan Anda untuk belajar cara yang baru, apakah Anda bersedia, atau Anda menolaknya? Ingat!! Belajar adalah keputusan. Menerima pengetahuan adalah keputusan. Sama sekali tidak ada alasan “saya terkena Gnosiophobia” untuk membenarkan sikap tidak mau belajar.

Keputusan ada di tangan Anda. Apakah Anda memilih untuk menjadi orang bijak atau orang bebal??