Tuhan,
Ketika aku melakukan sesuatu di rumah-Mu
Aku sering bingung,
Untuk siapa aku melakukannya
Apakah untuk para pemimpin
Yang melihat dengan mata besar
Menginginkan semuanya sesuai seleranya
Tak boleh meleset sedikitpun
Ataukah untuk jemaat-Mu
Yang datang dengan begitu banyak harapan
Begitu banyak masalah
Begitu banyak latar belakang
Tak mungkin memuaskan semuanya
Ataukah untuk diriku sendiri
Yang memiliki kebutuhan akan pembuktian diri
Begitu ingin menjadi pusat perhatian
Begitu ingin mendapatkan tepuk tangan
Begitu ingin menerima tatapan kagum
Walau semuanya dari-Mu
Tapi sifat manusiaku berkata
“Bukankah aku yang diperhatikan”
Tuhan,
Ketika aku melayani-Mu di tempat itu
Tempat di mana dahulu orang mempersembahkan emas
kini dihiasi dengan lampu temaram
Tempat di mana dahulu orang memberikan korban
Kini dipenuhi musik yang mengikuti perkembangan jaman
Aku tak tahu….
Untuk siapa aku melakukannya
Apakah untuk para pemimpin,
Apakah untuk jemaat-Mu
Apakah untuk diriku sendiri
Ataukah untuk Engkau
Yang kehadirannya seharusnya begitu penting
Yang pendapatnya seharusnya dijadikan hukum
Yang mengangkat semua permasalahan đân beban hidup
Yang layak menerima pujian
Yang sepantasnya diberi tepuk tangan
Yang seharusnya menerima kekaguman
Bukan sekedar kata-kata dalam lagu
Bukan sekedar tangan yang terangkat
Bukan sekedar kotbah indah tentang Engkau
Tuhan,
Ketika aku melayani di rumah-Mu
Ujilah aku
Apakah aku melakukannya
Untuk Engkau