Kembali ke Mazmur, saya akan melanjutkan dengan Mazmur 16.
Ada satu kalimat dalam Mazmur 16 yang membuat saya teringat kisah lucu yang terjadi dalam pernikahan sepupu saya belum lama ini. Dari situ juga saya baru mengerti arti dari posisi berdiri mempelai pria dan wanita. Saya baru mengerti bahwa ketika pengantin memasuki gereja untuk diberkati, posisi pengantin pria ada di sebelah kanan dan pengantin wanita ada di sebelah kiri… Entah apa maksudnya.
Namun setelah diberkati, maka kedua mempelai harus meninggalkan gereja dengan posisi terbalik… pengantin pria di sebelah kiri dan pengantin wanita di sebelah kanan.
Dalam pemberkatan sepupu saya, tidak ada prosesi keluar dari gereja, sehingga sepupu saya tidak mengerti bahwa posisi berdiri harus ditukar. Akibatnya, saat resepsi mereka menggunakan posisi sama seperti saat masuk gereja, mempelai wanita di sebelah kiri dan mempelai pria di sebelah kanan. Akibatnya, pihak keluarga berkasak kusuk dan akhirnya posisi mereka diperbaiki.
Saya kemudian bertanya, “mengapa harus seperti itu?”. Mengapa posisi berdiri saja diatur. Kemudian seorang teman menjelaskan bahwa posisi sebelah kanan adalah posisi pelindung, dan posisi sebelah kiri adalah posisi yang dilindungi. Sebelum pernikahan kudus, mempelai pria harus melindungi mempelai wanita, karena itu mempelai pria akan menggandeng mempelai wanita dengan tangan kirinya dan berperang dengan tangan kanannya.
Setelah menikah, otomatis tidak ada yang perlu ditakuti mempelai wanita, karena itu posisi dibalik. (thanks for Ci Susan yang sudah menjelaskan)
Kalimat dalam Mazmur 16 membuat saya mengerti, ternyata posisi berdiri memang suatu hal yang penting.
Aku senantiasa memandang kepada TUHAN; karena Ia berdiri di sebelah kananku, aku tidak goyah (Mazmur 16:8)
Daud menyamakan dirinya dengan “mempelai wanita Tuhan”, berdiri di sebelah kiri, siap dilindungi oleh Sang Mempelai Pria.
Mazmur 16 adalah sebuah miktam dari Daud. Tidak ada definisi yang pasti mengenai arti ‘miktam’, namun kebanyakan orang menerjemahkannya sebagai “golden song”, atau “golden secret”. Anggap saja ini adalah rahasia keberhasilan Daud.
Apa yang menjadi rahasia keberhasilan Daud menurut miktam ini? Kalau disimpulkan, “Daud senantiasa meminta perlindungan Tuhan”.
- Daud memiliki begitu banyak pasukan, tapi ia meminta Tuhan yang menjagai dia (ayat 1)
- Daud memiliki kekayaan melimpah, istana megah dan istri yang cantik-cantik, tapi ia mengatakan bahwa harta terbesar-nya adalah Tuhan (ayat 5)
- Daud memiliki begitu banyak penasihat, tapi ia mendengarkan Tuhan yang bicara melalui hati nuraninya (ayat 7)
- Daud adalah seorang pahlawan yang gagah berani, tapi ia menyerahkan “sisi kanan”nya kepada Tuhan…harga dirinya kepada Tuhan…
Akibatnya ada dalam ayat 9-11
Sebab itu hatiku bersukacita dan jiwaku bersorak-sorak, bahkan tubuhku akan diam dengan tenteram;
sebab Engkau tidak menyerahkan aku ke dunia orang mati, dan tidak membiarkan Orang Kudus-Mu melihat kebinasaan.
Engkau memberitahukan kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.
Melalui Mazmur 16 kita belajar:
1. Biarkan Tuhan yang berkuasa atas kehidupan kita
2. Biarkan Tuhan menjadi yang terpenting dalam kehidupan kita
3. Biarkan Firman Tuhan yang menjadi pedoman hidup kita
4. Biarkan Tuhan yang mengendalikan hidup kita