Kepada… gembala
Maaf, aku menulis ini
Maaf aku memberanikan diri
Aku tahu kau seorang besar
Aku tahu kau seorang benar
Aku hanya ingin bertanya
Ada yang mengganggu pikiranku
Mungkin kau tahu jawabannya
Kau menamakan diri gembala
Apakah tugasmu sama seperti
Apa yang ditulis Daud?
Apa Tuhan memintamu menjadi wakilnya?
Apa kau menggembalakan jemaat
Seperti Tuhan menggembalakan umat?
Kalau ya,
Aku kemarin melihat orang yang pahit hatinya
Dia sakit hati dengan saudaranya
Dia sakit hati dengan keluarganya
Dia sakit hati… Pahit…
Akibatnya dia tak mau ke gereja lagi
Dia memutuskan untuk meninggalkan Tuhan
Tapi kau hanya diam
Bukankah seharusnya kau memiliki gada dan tongkat
Yang menuntun,
Yang mengarahkan,
Kenapa tak kau gunakan?
Kalau ya,
Aku juga tahu sebuah pasangan di gerejamu
Mereka akan bercerai
Seringkali terlibat keributan
Kau tau,
Tapi kenapa kau diam saja
Bukankah seharusnya kau memiliki minyak
Mengurapi dan mengobati
Mereka yang terluka?
Kalau ya,
Mengapa kau buat gereja ini begitu dingin dan bising
Satu sama lain tak saling mengenal
Bahkan tak saling melihat
Perhatian diberikan pada lampu dan panggung
Bukankah seharusnya
Kau membaringkan kami di padang
Berumput hijau dan subur
Membawa kami ke air tenang
Menenangkan dan menyejukkan
Kalau ya,
Kenapa kau memisah-misahkan kami
Domba gemuk dan kurus
ketika domba gemuk sakit kau tengok
Ketika domba kurus sakit, kau tunggu sampai mati
Bukankah seharusnya kau memenuhi piala kami semua
Bahkan mencari mereka yang hilang?
Namun kalau ternyata tidak seperti itu, ya gembala
Aku minta maaf…
Rupanya aku salah…
Aku terlalu banyak menuntut darimu
Toh kau juga manusia
Mungkin kau memang tak sanggup
Mungkin menjadi gembala seperti Tuhan terlalu berat
Maafkan aku ya gembala
Aku ingin kau tahu aku hampir saja mengidolakanmu
Tapi aku sadar aku salah..
Tak pantas manusia diidolakan
Hanya Tuhan yang layak
Aku ingin kau tahu aku mendukungmu
Aku ingin kau tahu aku mendoakanmu
Tak peduli apa kau mengenalku atau tidak
Tak peduli apa kau peduli atau tidak
Tak peduli apa kau memiliki gada atau tidak
Tak peduli apa kau mengetahui tempat yang berumput atau tidak
Tak peduli apa kau mengetahui letak air tenang atau tidak
Tak peduli apa kau sanggup membelaku atau tidak
Gembala,
Aku harap kau tak marah
Aku hanya ingin menyampaikan
Apa yang ada di hatiku
Dari,
Dombamu…
selama yg bertanya hanyalah segelintir org yg tdk memiliki kuasa, hanyalah minoritas, hanyalah umat biasa saja, maka hampir pasti diam tanpa kata adalah jawaban yg akan diterima, kadang2 malah dpt bonus diberi label ‘luka batin’, ‘tdk taat otoritas’, dlsb.