Pernah suatu saat Sang Macan terluka,
Setelah dua kali pertarungan panjang
Taring tetap ditunjukkan walau kuku menumpul,
Menanggung malu karena kekalahan dua kali
Aral dikalahkan oleh tukang kayu
Sang pembisik memintanya tetap berseberangan,
Tetaplah kita berjuang melawan tukang kayu itu
Sampai titik darah penghabisan
Sang Jenderal adalah prajurit,
Dilatih untuk mendahulukan negara,
Tak dididik untuk mendendam,
Bersatu dengan tukang kayu
Demi mengabdi pada negara
Dia adalah Macan Asia
Kini kembali untuk bertarung
Dengan tukang kayu di belakang,
Dan anak tukang kayu di sisinya,
Dia tak akan kalah lagi
Kini kukunya kembali runcing,
Banteng bukanlah lawan sepadan,
Apalagi banteng memajukan Si Angkuh
Lawan tak sepadan yang angkuh dan suka menggerutu
Kemenangan telak diperoleh,
Sang Macan Asia kembali
Masa lalu tak menghalangi kini
Karena dia dikelilingi orang baik
Pendukung si tukang kayu,
yang mempercayai pilihannya
Berjuanglah di depan, hai Jenderal,
Berjuanglah untuk bangsamu,
Walau harus terpincang kau berjalan,
Anak-anak bangsa bersamamu
Pemuda pemudi di belakangmu
Berjuanglah Macan Asia,
Mengaumlah dengan keras
Tunjukkan bahwa Indonesia bisa,
Buktikan apa yang selalu kau perjuangkan
Bahwa kita adalah bangsa yang besar

Selamat atas kemenangan Bapak Prabowo dan Gibran di Pemilu 2024
