Kami tidak tahu apakah hidup itu
Kami tidak pernah minta untuk dilahirkan
Kami tidak tahu apakah harapan itu
Kami tidak pernah diberikan harapan sejak kami lahir
Kami tidak tahu apakah pintar itu
Kami tidak pernah diajar sejak kami kecil
Kami tidak tahu apakah arti istirahat
Kami tidak tahu apakah yang kami lakukan itu bekerja atau beristirahat
Kami tidak tahu apakah bahagia itu
Kami tidak pernah diberi sesuatu yang memang kami sukai
Kami tidak tahu apakah sedih itu
Kami tidak bisa membedakan mana kabar baik atau buruk
Yang kami tahu….
Kami lahir di jalanan,
di bawah puing-puing rumah tua
Dibungkus oleh kain tua dan ditutup dengan kertas koran
Yang kami tahu…
Kami tidur di trotoar
Beralaskan kardus
Diselimuti oleh kain tua ibu kami
Yang kami tahu…
Kami harus berjuang
agar besok pagi kami masih bisa bangun
Sedikit uang, untuk membeli gorengan
Suatu hari ada orang yang mendekati kami
Mengumpulkan kami dan memberi kami makanan enak
Makanannya seperti yang biasa kami lihat dari kaca
Ayam yang dibalut gorengan
Kami makan dengan lahap, karena kami tahu
Mungkin kami tidak akan bisa makan seperti itu lagi
Tapi sesudah itu…hidup kami biasa lagi…Apa gunanya?
Di hari lain, orang itu menjemput kami
Mengumpulkan kami dan membawa kami ke tempat yang bagus
Di tempat itu ada sesuatu yang dipasang di dinding dan mengeluarkan udara dingin
Di sana kami bernyanyi
Lagunya tak dapat kuikuti
Tapi tak apalah, yang penting kami senang
Kemudian ada seorang yang bercerita
tentang seorang yang mengasihi kami
Sesudah itu apa? kami pulang dalam kebingungan
Hari lain lagi kami dibagi-bagikan roti
entahlah..mungkin mereka ingin kami tetap hidup
Tapi untuk apa?
Kemudian ada juga yang mengajari kami membaca
Setelah itu…apa yang harus kami baca?
Sebenarnya apa itu hidup?
Apa itu harapan?
Apa itu menjadi pintar?
Apa arti bekerja dan beristirahat?
Apa itu bahagia?
Apa itu sedih?
Adakah yang dapat memberitahu kami…
Untuk apa kami hidup? Apakah kami masih punya harapan?
Untuk apa kami menjadi pintar? Apa ada gunanya?
Aku pernah mendengar tentang Tuhan…
Betapa Dia mengasihiku
Tapi siapa itu Tuhan? Apakah kami dapat melihatnya?
Bagaimana kami dapat percaya
Jika mereka yang kami lihat saja tidak dapat mengasihi kami
Aaaah, berapa lama lagi kami hidup?
Mungkin masih 50, atau 60 tahun lagi
Harus dengan apa kami mengisinya?
Apakah dengan duduk di pinggir jalan ini setiap hari?
—-
Ps:Untuk seluruh pelayan anak…Sometimes, kita harus keluar dari kotak di mana kita melayani…
Layani dengan tulus….mereka akan melihat Tuhan dalam hidupmu,dan akan lebih mudah merasakan kasih….tanpa Saudara harus susah-susah meyakinkan mereka bahwa Tuhan itu mati untuk mereka…
Pray for Children in Indonesia….!!!!