45 tahun


45 tahun,
Bukan tanpa masalah,
Bukan tanpa kesulitan,
Bukan tanpa perang dingin,
Bukan tanpa pertengkaran,
Bukan tanpa badai,
Bukan tanpa air mata,
Bukan tanpa kekecewaan,
Namun tetap bertahan

45 tahun,
Dua orang yang sama,
tapi dengan karakter yang sudah berbeda
Antara dulu dan sekarang…
Karena karakter teruji melalui pengalaman,
Baik atau buruk,

Tetap bertahan dimasa sukar,
Menghapus air mata,
Mengobati luka,

Karena kasih itu sabar,
Kasih itu murah hati,

Karena kasih itu menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu, menanggung segala sesuatu

Terimakasih untuk cinta yang ditunjukkan,…
bukan yang berbunga-bunga atau romantis,
Tapi kasih yang tetap bertahan dalam segala sesuatu

Terimakasih untuk cinta,
Terimakasih untuk keluarga yang Indah
Terimakasih karena kutemukan kasih Tuhan dalam Papa dan Mama
Setiap hari ku bersyukur pada Tuhan untuk keluarga yang indah
Papa, Mama yang terbaik

It is all about love


Apa namanya jika bukan cinta
Saat orang yang kau sayangi membuatmu kesal
Saat mereka membuatmu menunggu
Atau saat mereka melakukan kesalahan yang sama berulang-ulang
Tapi kau tetap sabar
Kau tetap bersikap baik pada mereka

Apa namanya jika bukan cinta
Saat orang yang kau sayangi membutuhkanmu
Dan kau membantunya sekalipun sibuk
Atau saat mereka butuh uang
Dan kau memberikannya sekalipun kau butuh
Kau tak keberatan untuk bermurah hati pada mereka Continue reading

Kasih Mengharapkan Segala Sesuatu


Apa rasanya hidup dalam penantian?
Hmmm, jangankan hidup dalam penantian
Disuruh menunggu 15 menit saja rasanya lamaaa sekali

Lalu, apa rasanya hidup dengan terus menerus mengharpkan sesuatu?
Ayahmu 30 tahun tidak juga bertobat, dan kau terus-terusan berdoa untuknya

Suamimu selalu pulang dalam keadaan mabuk,
Dan rasanya sudah lama sekali kau berdoa agar dia bertobat Continue reading

Kasih yang dikecewakan


Apakah Anda pernah merasa patah hati? Kecewa? khususnya pada mereka yang Anda kasihi?

Anda merasa seperti sudah memberikan dunia, tapi sedikitpun orang yang Anda kasihi tidak menyadarinya…

Saya berpikir dan menyimpulkan bahwa menutupi segala sesuatu, percaya segala sesuatu, mengharapkan segala sesuatu dan sabar menanggung segala sesuatu adalah suatu seri dari kasih yang dikecewakan.

Orang terkasih kita melakukan kesalahan…
Kita menutupinya dan tidak mengumbar kesalahannya… Continue reading

Kasih Percaya Segala Sesuatu


Curiga…

Seorang istri curiga suaminya bermain di belakangnya
Seorang suami curiga istrinya memiliki kekasih
Seorang anak curiga pada orangtuanya
Seorang guru curiga siswanya curang

Begitu mudah kita menjadi curiga pada orang yang kita kasihi. Alasannya bermacam-macam… Continue reading

Kasih menutupi segala sesuatu


“Tahu tidak? suamiku itu tidak pernah pulang,
Iya sedikit sekali memberi uang belanja
Belum lagi kalau diajak bicara
Dia tidak pernah benar-benar memberi perhatian”

Kasih menutupi segala sesuatu

“Aku sudah lelah,
Istriku selalu ngomel di rumah
Dia tidak pernah benar-benar tulus saat membuatkanku kopi
Dan saat aku membeli sesuatu, Continue reading

Kasih tidak bersukacita karena ketidakadilan


Aku tahu sebenarnya aku dapat lebih buruk dari dia
Tapi entah bagaimana nilaiku tertukar dengan nilainya
Dia sahabat terbaikku,
Tapi ini masalah nilaiku…

Ini memang giliranku mencuci piring
Tapi aku malas sekali melakukannya
Sepertinya aku akan melakukan sesuatu
Agar adikku yang melakukannya, dan aku bebas..,

Uang kembalianku kelebihan
Seharusnya tidak sebanyak ini
Kasihan sih…penjaga kasir itu pasti akan disuruh mengganti
Aah, apa peduliku, yang penting aku untung

Aku sudah minta uang pada papa
Tapi tidak ada salahnya jika aku minta lagi pada mama Continue reading

Kasih tidak menyimpan kesalahan orang lain


Jangan mengatakan keburukanku terus menerus, dan menyesalinya,
Karena aku tidak sempurna
Aku bisa melakukan kesalahan
Tapi bisa juga menyesalinya,
Maafkan aku

Kasih tidak menyimpan kesalahan orang lain

Jangan mengungkit-ungkit kesalahanku yang terdahulu’
Ketika kau marah padaku
Fokuslah pada apa yang ku lakukan saat itu’
Jangan pada kesalahanku yang lalu-lalu
Apakah kau belum memaafkan aku?
Maafkan aku

Kasih tidak menyimpan kesalahan orang lain

Ketika kau menceritakan tentang aku pada orang lain,
Ingatlah juga kebaikanku, jangan hanya keburukanku
Mengapa kau selalu mengingat kesalahan yang kulakukan
Apakah konsekuensi yang ku terima belum setimpal?
Maafkan aku

Kasih tidak menyimpan kesalahan orang lain

Ketika aku melakukan kesalahan yang sama,
Ingatkan aku, dan bantu aku untuk tidak melakukannya lagi
Jangan mengatakan “Kau selalu melakukannya”
Itu benar-benar membuatu terpukul,
Seolah-olah aku tak pernah melakukan apa yang benar
Maafkan aku

Kasih tidak menyimpan kesalahan orang lain

Dendam, dan menyimpan kesalahan orang lain adalah hal yang buruk
Tidak enak terus-terusan menyimpan sampah dalam hati bukan?
Tapi anehnya itu yang sering dilakukan manusia
Orangtua mengingat-ingat pelanggaran anaknya
Sekolah dipenuhi dengan catatan pelanggaran
Anak-anak mengingat kesalahan orangtua
Suami membandingkan istri dengan orang lain karena daftar kesalahan yang dimilikinya, demikian juga sebaliknya

Kasih tidak menyimpan kesalahan orang lain….
apalagi orang yang dikasihinya

Mengampuni dan melupakan itu baik…
Bagi dirimu, dan orang yang kau kasihi
Kau terbebas dari sakit hati
Dan orang yang kau kasihi terbebas dari perasaan bersalah yang menghantui

Kasih tidak pemarah


Berapa menit waktu antara seseorang melihat ketidakberesan dan reaksi marah yang ditimbulkannya?

Saya perjelas…

Berapa lama waktu untuk seorang ibu marah melihat anaknya menumpahkan makanan atau minuman?
Berapa lama waktu seorang suami marah ketika istrinya menolak melakukan sesuatu? atau ketika anaknya mengganggunya saat bekerja?
Berapa lama waktu seorang istri marah ketika suaminya berbohong?
Berapa lama waktu seorang guru marah ketika muridnya tidak mengerjakan tugas?

Untuk kebanyakan kasus, waktunya sangat singkat…Tidak sampai hitungan detik…seolah-olah otak kita tidak mampu memproses kalimat “apa yang terjadi” atau “bagaimana seharusnya saya bereaksi”

Anda mungkin akan berkata, “marah kan tidak salah…Bahkan Yesus pun pernah marah”

Baik, mari kita lihat ayatnya lagi…”Kasih tidak pemarah”

Pemarah adalah ketika kita marah tanpa bisa dikendalikan
Marah adalah hasil dari keputusan kita karena melihat sesuatu tidak seharusnya dilakukan

Pemarah adalah ketika hal-hal kecil dalam kehidupan kita dapat memicu emosi kita
Marah adalah ketika sesuatu yang prinsip dilanggar

Pemarah adalah ketika kita memusatkan emosi kita pada diri sendiri…
Marah adalah keputusan yang kita ambil untuk memperbaiki orang yang kita kasihi…

Kasih tidak pemarah..

Kalau boleh saya terjemahkan…
Kasih tidak meluapkan emosi sesaat
Kasih tidak membiarkan hal-hal kecil merusak suasana
Kasih tidak memusatkan perhatian hanya pada diri sendiri

Jadi, lain kali ketika Anda marah, periksalah…
1. Apakah Anda memang harus marah?
2. Apakah Anda bisa mengendalikan kemarahan itu?
3. Apakah hal yang membuat marah itu sesuatu yang prinsip?
4. Apakah Anda marah untuk kebaikan orang lain?

Jika tidak, maka Anda bukan marah…Anda adalah pemarah 🙂

Kasih tidak mencari keuntungan bagi diri sendiri


Masalah di dunia ini dapat disederhanakan dengan satu kalimat..
“Untung atau rugi”
Semua orang berusaha, bekerja dan berjerih lelah untuk mendapatkan keuntungan…
jika perlu dengan cara yang tidak benar
Bahkan untuk hal-hal sepele…

Lihat saja orang-orang yang tidak mau mengantri
Orang-orang yang melabrak lampu merah
Tukang becak (dan penumpangnya) yang berjalan melawan arah
Orang-orang yang membuang sampah sembarangan
Orang-orang yang mengambil dompet yang tercecer
Orang-orang yang korupsi

Manusia dilahirkan dengan suatu mekanisme pertahanan diri yang hebat
otak reptil, yang dimiliki oleh reptil, mamalia dan manusia memampukan mahluk hidup untuk memiliki insting mempertahankan diri

Insting mempertahankan diri inilah yang berkembang menjadi insting mencari keuntungan bagi diri sendiri

Firman Tuhan mengajar suatu hal yang luar biasa mengenai kasih…
Sesuatu yang tidak ditemukan di tips kesuksesan sekalipun

Kasih tidak mencari keuntungan bagi diri sendiri saja

Kalau saya boleh menerjemahkan…
Kasih mendahulukan orang lain.
Kasih tidak egois
Kasih memperhatikan kepentingan orang lain

Hal ini pastinya sangat dimengerti seorang ibu…
Yang rela memakan kepala ayam, sementara seluruh keluarganya makan daging ayam

Hal ini pastinya sangat dimengerti seorang guru…
Yang rela mengorbankan waktunya untuk mengajar siswanya yang tertinggal

Hal ini pastinya sangat dimengerti seorang ayah
Yang banting tulang untuk makanan seluruh keluarganya…

Kasih tidak mencari keuntungan bagi diri sendiri…

Jika Anda benar-benar memiliki kasih…dahulukan orang lain…

I Yohanes 3 : 16
“Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita, jadi kita pun wajib menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita

Barangsiapa mempunyai harta duniawi dan melihat saudaranya menderita kekurangan tetapi menutup pintu hatinya terhadap saudaranya itu, bagiamanakah kasih Tuhan dapat tetap di dalam dirinya?”

Berita baiknya…

Tuhan sudah memberi contoh dengan tidak mencari keutungan bagi diriNya sendiri…
Karena begitu Ia sangat mengasihi kita….
Ia mendahulukan kepentingan kita mendapat hidup yang kekal…

Kalau kita mengasihi sesama kita…
Apa yang akan kita lakukan??