KLAKSON


Sebuah pemikiran singkat lagi…
 
Suatu hari, saya pernah bertemu dengan pertigaan, ketika mencari sebuah jalan (dan tidak ketemu). Saya ingin kembali ke jalan utama, ketika berhadapan dengan pertigaan itu. Sebuah keputusan harus segera dibuat, belok kanan atau kiri. Menurut analisa saya, akan lebih dekat jika saya belok kiri saja. Karena tidak ada larangan belok kiri saya pun langsung belok kiri.
 
TIdak sampai 10 meter ketika banyak motor dari arah berlawanan mengklakson saya, banyak bapak-bapak meneriaki saya. Menyadari ada yang salah, saya membuka jendela dan bertanya pada supir angkot yang lewat “ini satu arah ya Pak”
 
Seorang bapak yang baik hati yang sedang berjalan kaki di sebelah kiri mobil mempersilahkan saya melakukan putar balik ke arah yang berlawanan dan akhirnya saya kembali di arah yang benar.
 
Klakson dipasang untuk memberi peringatan bahaya, semacam alarm yang perlu kita tekan untuk memperingatkan mobil lainnya (sudah jelas bukan dibuat untuk pengemudi mobil itu sendiri, bukan?).
 
Namun akhir-akhir ini banyak orang yang belum paham soal demokrasi berjalan raya. Ketika mereka main HP sambil naik motor sehingga hampir mengambil jalan orang yang berbahaya dan diberi klakson peringatan oleh kendaraan di belakangnya, bukannya berterimakasih mereka malah marah dan sibuk ingin mempolisikan orang yang memberinya peringatan.
 
Atau saya pernah bercerita soal motor yang tiba-tiba memotong jalan saya dengan kaki penumpang direntangkan, kemudian berkendara zigzag tidak keruan, dan tidak mengenakan helm. Karena kuatir mengendara di belakang yang bersangkutan, saya pun mengklakson dan saat ada kesempatan menyusulnya dari kanan. Tidak terima, motor itu mengejar saya, kemudian memaki-maki saya di jalanan karena tidak suka diklakson dan didahului.
 
Padahal, klakson bukanlah alat penghakiman, melainkan alat peringatan. Anda tidak serta merta masuk ke penjara ketika diklakson orang. Nama baik Anda tidak serta merta rusak ketika Anda diklakson orang.
 
Saya pernah diklakson orang berkali-kali, merasa ada yang salah, membuka kaca mobil dan benar saja, yang bersangkutan ingin memberitahu bahwa pintu mobil saya belum tertutup dengan rapat.
 
Jangan menganggap bahwa klakson orang lain adalah serangan pada pribadi kita. Mungkin itu hanya alarm peringatan yang diberikan orang lain agar kita kembali ke jalur yang benar, atau karena ada yang tidak beres dengan kendaraan kita. Kalau bunyi klakson itu beranekaragam, bukankah memang mereka diciptakan berbeda-beda… Ada yang bunyi HONKKKKK, ada yang bunyi DIT DITTTT ada yang berbunyi TEEEEETTT… tidak masalah dengan bunyinya, bukan?