Panggilan Usia


Bermain dengan boneka dan benang-benang
Berkhayal menjadi putri cantik
Mengubah selimut menjadi tenda dalam bayangan
Dan guling sebagai kuda

Itu dulu….
Entah kapan semuanya itu tidak menarik lagi
Selimut kupandang hanya kain penghangat
Putri cantik hanya dalam dongeng
Dan apa yang dilakukan anak-anak adalah hal konyol

Berdandan di depan kaca berjam-jam
Bergonta-ganti baju sebelum ke pesta
Mencoba bermacam-macam make up
Pergi ke pesta dansa  dan berkencan
Berharap pangeran berkuda putih menjemput kapan saja

Itu dulu…
Entah kapan semuanya tidak menarik lagi
Dandanan ku lihat hanya topeng
Make up bukanlah keharusan
Pesta dansa dan pangeran hanya impian

Begitulah hidup
Sesuatu yang kita anggap penting pada suatu masa
Dapat dipandang sebagai kekonyolan di masa berikutnya
Sesuatu yang dianggap tidak penting di suatu masa
Dapat dipandang sebagai harta karun di masa berikutnya

Tuhan,
Ajar kami menghitung hari-hari kami sedemikian
Agar kami beroleh hati bijaksana
Agar kami dapat bersukacita pada masanya

Ajar kami melihat setiap masa
Sebagai awal dari masa yang baru
Agar kami belajar dari kesalahan
Dan bangkit ketika terjatuh

Tak mengutuki masa lalu
Dan menganggap enteng masa depan

Ajar kami melihat boneka
Sebagai senjata
Dan peralatan make up sebagai mutiara
Agar kami tahu bersyukur
Untuk setiap masa yang lewat
Betapa Kau memperhatikan kami
Mencukupkan kami untuk setiap masa hidup kami

Saat ini, pada usiaku
Aku memang tak ingin mengulang masa yang lalu
tapi aku mensyukuri setiap menitnya

Ajar kami menghitung hari-hari kami sedemikian
Agar pada usiaku ini
Aku beroleh hati bijaksana

1 thought on “Panggilan Usia

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s