Sampai kapan?


Aku memiliki Tuhan
Sangat aku puja,
sangat aku kasihi
Aku berjanji setia padaNya

Seringkali Dia tidak langsung menjawab doaku
Tapi aku puin tak bisa egois,
Aku pun sering tidak menaati firmanNya
Lagipula, Dia tahu yang terbaik untukku
Jadi aku memutuskan tetap setia padaNya
Bahkan walaupun hidupku berada dalam lembah kelam

Aku memiliki orangtua
Sangat aku banggakan
Sangat aku kasihi
Tanpa perlu berjanji,
Aku terikat seumur hidup dengan mreka
Karena mereka yang melahirkan aku

Seringkali kami tidak sepaham
Mamaku menjengkelkan hatiku
Papaku membuatku tidak sabar
Namun aku lebih sering membuat mreka jengkel đân tak sabar
Jadi aku memutuskan
Selama aku hidup,
Aku mengasihi, menghormati đân menaati mreka

Aku memiliki tujuan dalam hidup
Visi yang Tuhan berikan padaku
Aku berjanji pada Tuhan
Akan membuat impianNya tentang satu hal ini
Terwujud melalui aku

Terkadang hidup tidak mudah
Masalah membuatku berpikir
Apakah mreka layak mendapat perhatianku
Namun aku sudah berjanji pada Tuhan
Đân aku pun orang yang sulit
Namun Tuhan tetap mengasihi aku
Jadi aku memutuskan untuk melanjutkan misiku
Sampai visi Tuhan terjadi dalam hidupku

Aku memiliki teman-teman
Beberapa dari mereka menginginkan kemajuanku
Tidak sedikit yang senang saat aku mundur atau jatuh
Beberapa berjanji akan slalu menolong
Namun tidak sedikit menghindar ketika aku butuh pertolongan

Beberapa hal dalam hidup tidak layak mendapat perhatian
Bahkan seandainya pun mendapat perhatian
Akan membuat kita tidak memperhatikan hal-hal yang lebih penting

Teman-teman yang membuatmu harus menentang Tuhan
Teman-teman yang dapat membuat orangtuamu kecewa
Teman-teman yang dapat membuat talentamu tak berkembang
Teman-teman yang dapat membuat misimu berantakan
Teman-teman yang dapat membuat visimu kabur…

Mereka mungkin bertanya,
“di mana komitmen mu utk jadi temanku dulu”
“Apakah ternyata aku tak bisa pegang kata-katamu”
“Kamu ternyata bukan orang yang setia”

Hatiku hancur membayangkan ketidaksetiaanku pada temanku
Tapi hatiku akan lebih hancur kalau hati Tuhanku hancur karna aku

Hatiku hancur membayangkan kesedihan temanku
Tapi hatiku akan lebih hancur kalau hati orangtuaku hancur karena aku

Hatiku hancur membayangkan kekecewaan temanku
Tapi hatiku akan lebih hancur kalau misi yang kumiliki gagal

Jadi sekarang bagaimana?
Pilihan seseorang tergantung pada prioritas hidupnya

Walaupun kesetiaan berarti tetap memegang komitmen pada masa sukar,
Aku tak dapat setia pada suatu keputusan yang salah, bukan?

Leave a Reply

Fill in your details below or click an icon to log in:

WordPress.com Logo

You are commenting using your WordPress.com account. Log Out /  Change )

Facebook photo

You are commenting using your Facebook account. Log Out /  Change )

Connecting to %s