Akan ku katakan padamu apa itu nasib
Wahai orang-orang berkelas dengan mobil mewah
Akan ku katakan padamu apa itu nasib
Wahai orang-orang pandai dengan gelar selangit
Kau yang mengeluhkan nasibmu
Akan ku katakan apa itu nasib
Lahir di emperan…
Dengan ibu seorang anak berusia 12 tahun
Seorang yang bahkan tidak mengerti
Apa artinya gizi dan vitamin
Hidup tanpa tujuan…
Digendong kemana-mana
Di panas terik dan hujan
Oleh ibu yang masih belia
Nasib….
Akan ku katakan apa artinya nasib
Bukan aku yang mau dilahirkan seperti ini
Aku bahkan tidak tahu,
Mengapa ibuku memutuskan melahirkan aku
Siapa pria yang seharusnya kupanggil ayah
Yang tega menjadikan gadis belia itu ibuku
Kalau aku masih bertahan hidup
Itu karena ibu beliaku memasukkan sesuatu ke mulutku
Terkadang mie kering yang sudah dikulumnya dulu
Terkadang wafer yang sudah dibasahi dulu
Nasib…
Akan ku katakan apa artinya nasib
Aku bahkan tak bisa menolak
Ketika Ibu beliaku mengajariku berjalan
Melepasku ke jalan raya
Untuk mengulurkan tangan meminta receh
Aku tak punya pilihan
Saat malam tiba
Ibu beliaku mengumpulkan kardus dan kresek
Menghamparkannya dan menyelimutiku
Agar aku dapat bangun dengan selamat esok pagi
Dan dapat dijadikan alat mencari uang lagi
Nasib…
Aku tahu artinya nasib
Sesuatu yang tak dapat kuubah
Sesuatu yang tak dapat ku lawan
Seandainya saja ada yang bisa kulakukan
Seandainya saja ada yang memberi aku harapan
Seandainya saja aku bisa memilih
Aku pasti akan menentukan nasibku sendiri
Ah…seandainya saja…
Note:
Saat ini begitu banyak anak-anak dalam bahaya. berkeliaran sepanjang jalan untuk mencari uang yang pada akhirnya mereka gunakan untuk jajan dan bersenang-senang. Tidak…mreka tidak membutuhkan uang…mereka butuh seseorang yang menarik mereka, membukakan mata mereka dan memberitahukan arti hidup pada mereka… Menyadarkan mereka bahwa nasib mereka di tangan Tuhan….dan tangan mereka sendiri…