About Menara Ministries


Saya memulai Persekutuan Pelajar Kristen Sekolah Dasar Negeri pada tahun 2001. Saat itu saya masih seorang mahasiswi lugu yang datang ke salah satu sekolah percobaan negeri dan menawarkan diri mengajar agama Kristen. Kemudian setelah itu mengadakan beberapa acara untuk pelajar Kristen Sekolah Dasar Negeri dengan misi mempertahankan mereka tetap dalam terang Kristus dan menjadikan mereka terang di mana pun mereka berada

Tahun 2007, saya mengubah namanya menjadi “Menara Ministries” dan mulai melayani di beberapa titik kota Bandung bersama rekan yang sekarang menjadi suami saya.

Dengan semangat muda, atas ijin Tuhan, mengadakan ibadah pelajar Kristen SD Negeri yang dihadiri hampir 1000 pelajar dari seluruh penjuru Bandung.

Tahun 2008 saya membuat kesalahan besar, ketika tidak mengandalkan Tuhan dan hanya hikmat manusia. Saya berpikir bahwa pelayanan ini butuh biaya, mengadakan konser dan kemudian semuanya mulai berbelok arah. Rekan yang menjadi suami saya sudah mengingatkan dan menegur saya, tapi dengan angkuh saya mengabaikannya…. Dan kemudian perpisahan kami mengikuti.

Menara Ministries yang sebelumnya murni merupakan pelayanan (dan bahkan saya hampir menghabiskan seluruh gaji untuk anak-anak binaan kami), mulai berbelok arah. Saya mendengarkan nasihat buruk mengenai “memulai bisnis untuk mendanai pelayanan”

Nama “Menara” menjadi semacam asset, ditambah-tambahi berbagai produk di belakang namanya: Menara Character Building, Menara Business Solution, Menara Production (sisanya Menara Healthy Solution dibuat oleh orang tidak bertanggungjawab yang memanfaatkan keadaan covid).

Sesuatu yang tidak berasal dari Tuhan terlihat dari buahnya. Bukannya mendapat dana untuk pelayanan, Menara semakin jauh dari tujuan semula. Saya mulai sibuk dengan pekerjaan yang walaupun sesuai dengan bidang studi saya (kebanyakan waktu saya menjadi konsultan manajemen) namun tidak sesuai panggilan Tuhan atas hidup saya.

Bukannya mendapat dana untuk pelayanan, saya justru habis-habisan (bahkan sempat menjual beberapa barang saya dan hutang kartu kredit yang untungnya saat ini sudah dilunasi). Saya memiliki karyawan (marketing) yang tidak kompeten yang justru membuat saya habis-habisan.

Bukannya mendapat dana untuk pelayanan, bahkan banyak cara dunia yang dilakukan marketing ini untuk “kemajuan Menara” yang sebenarnya tidak saya setujui namun saya diam saja, dan saya tahu pasti tidak disukai Tuhan.

Dan perlahan, saya melupakan visi Menara Ministries semula. Tahun 2017 saya dibantu oleh modal Papa saya membuat apotek untuk hidup saya karena saat itu saya merasa kehidupan saya sudah tak lagi baik-baik saja (jangan salah, apotek masih berjalan sampai saat ini, diberkati dengan personel luar biasa dan baik-baik saja)

Tuhan baik, apapun yang terjadi Dia tetap baik. Rekan yang sekarang menjadi suami saya tiba-tiba, out of the blue, menghubungi saya di awal 2022, sebuah angin segar yang datang di tengah-tengah meeting dengan salah satu klien.

Kemudian kami bertemu kembali, membicarakan banyak hal (kalau dipikir-pikir, sejak dulu dia teman bicara yang luar biasa menyenangkan. Bahkan sampai sekarang kami tidak pernah kehabisan topik pembicaraan). Setelah hampir setahun bertemu, kami mulai membahas Menara Ministries yang dulu kami mulai bersama.

Kami memutuskan untuk mengembalikannya ke jalur semula, melayani Tuhan. Marketing yang dulu membuat jalur kami berbelok sudah diberhentikan (kalau dia memulai lagi di satu tempat, itu bukan tanggungjawab saya)

Hati untuk anak-anak Sekolah Dasar Negeri yang beragama Kristen masih ada, namun kami tentu harus memikirkan cara melayani mereka mengingat kondisi tak lagi seperti dulu, begitu pula usia kami. Jika Tuhan berkenan, Dia yang akan membuka jalan, sama seperti Dia membuka jalan bagi kami bertemu dan memberi keberanian pada saya untuk mengakhiri apa yang salah.

Semoga Tuhan terus memberi kekuatan dan hikmat untuk setiap orang yang melayani Dia, sehingga tidak ada lagi yang berbuat kesalahan seperti saya.