Jangan mengatakan keburukanku terus menerus, dan menyesalinya,
Karena aku tidak sempurna
Aku bisa melakukan kesalahan
Tapi bisa juga menyesalinya,
Maafkan aku
Kasih tidak menyimpan kesalahan orang lain
Jangan mengungkit-ungkit kesalahanku yang terdahulu’
Ketika kau marah padaku
Fokuslah pada apa yang ku lakukan saat itu’
Jangan pada kesalahanku yang lalu-lalu
Apakah kau belum memaafkan aku?
Maafkan aku
Kasih tidak menyimpan kesalahan orang lain
Ketika kau menceritakan tentang aku pada orang lain,
Ingatlah juga kebaikanku, jangan hanya keburukanku
Mengapa kau selalu mengingat kesalahan yang kulakukan
Apakah konsekuensi yang ku terima belum setimpal?
Maafkan aku
Kasih tidak menyimpan kesalahan orang lain
Ketika aku melakukan kesalahan yang sama,
Ingatkan aku, dan bantu aku untuk tidak melakukannya lagi
Jangan mengatakan “Kau selalu melakukannya”
Itu benar-benar membuatu terpukul,
Seolah-olah aku tak pernah melakukan apa yang benar
Maafkan aku
Kasih tidak menyimpan kesalahan orang lain
Dendam, dan menyimpan kesalahan orang lain adalah hal yang buruk
Tidak enak terus-terusan menyimpan sampah dalam hati bukan?
Tapi anehnya itu yang sering dilakukan manusia
Orangtua mengingat-ingat pelanggaran anaknya
Sekolah dipenuhi dengan catatan pelanggaran
Anak-anak mengingat kesalahan orangtua
Suami membandingkan istri dengan orang lain karena daftar kesalahan yang dimilikinya, demikian juga sebaliknya
Kasih tidak menyimpan kesalahan orang lain….
apalagi orang yang dikasihinya
Mengampuni dan melupakan itu baik…
Bagi dirimu, dan orang yang kau kasihi
Kau terbebas dari sakit hati
Dan orang yang kau kasihi terbebas dari perasaan bersalah yang menghantui