Anakku,
Jika hatimu senang,
Kau akan melihat segala sesuatu menyenangkan…
Bahkan ketika langit berawan
Bahkan ketika panas terik atau hujan
Bahkan ketika burung bernyanyi tak beraturan
Atau ketika temanmu menyebalkan
Namun jika hatimu galau,
Kau akan melihat segala sesuatu menyebalkan…
Bahkan ketika langit cerah,
Bahkan ketika udara sejuk
Bahkan ketika nyanyian burung begitu merdu
Atau ketika temanmu mengajakmu bermain
Lalu responmu terhadap sekeliling,
Akan menentukan bagaimana orang menilaimu,
Sebagai pemarah,… atau periang
Sebagai pemaaf,… atau pendendam
Sebagai orang yang tahu bersyukur,… atau penggerutu
Sebagai orang yang menyenangkan,… atau menyebalkan
Bukankah hati yang gembira membuat muka berseri
Tapi hati yang pedih mematahkan semangat
Anakku,
Apa yang terjadi kepadamu tak bisa kau kendalikan…
Mereka akan menentukan keadaan hatimu,
Kau akan merasa senang atau sedih,
merasa menang atau kalah
merasa bahagia atau iri hati
Namun bagaimana kau menguasai perasaanmu,
dan mengendalikan tindakanmu
itulah yang menentukan kualitas dirimu
Dosa mengintip ketika kau merasa sedih,…
atau merasa kalah,…
atau merasa iri hati…
Kau harus berkuasa atasnya…
Ya, kau harus menguasai perasaanmu,
…bukan sebaliknya
Jangan mengikuti perasaanmu,
Kau manusia berbudi…
Tak apa sedih sesekali,…
namun kau harus mengendalikan diri saat sedih,
dan kembali bangkit tanpa depresi
Tak apa marah sesekali,…
namun kau harus mengendalikan diri saat marah,
dan kembali mengampuni tanpa dendam
Tak apa kecewa sesekali,…
namun kau harus mengendalikan diri saat kecewa,
dan kembali berjalan maju tanpa frustrasi
Anakku ingatlah,
Kualitas manusia ditentukan dari bagaimana ia mengendalikan emosinya,
Kemudian menguasai diri dalam segala hal