“Tahu tidak? suamiku itu tidak pernah pulang,
Iya sedikit sekali memberi uang belanja
Belum lagi kalau diajak bicara
Dia tidak pernah benar-benar memberi perhatian”
Kasih menutupi segala sesuatu
“Aku sudah lelah,
Istriku selalu ngomel di rumah
Dia tidak pernah benar-benar tulus saat membuatkanku kopi
Dan saat aku membeli sesuatu,
Dia akan mengomeliku”
Kasih menutupi segala sesuatu
“Papaku itu… Dia suka mabuk
Aku pernah menemukan dia berjalan dengan wanita lain
Dia tidak pernah berhenti meneriaki mamaku
Dan ketika aku lupa melakukan apa perintahnya
Dia melemparku dengan asbak”
Kasih menutupi segala sesuatu
“Adikku lupa mengunci pintu
Dia pasti akan dimarahi
Biar aku yang kunci pintu”
Kasih menutupi segala sesuatu
Saya suka sekali ayat ini. Kasih menutupi segala sesuatu. Jangan mengaku mengasihi, kalau Anda masih membicarakan keburukan orang yang Anda kasihi di luar. Jangan mengaku mengasihi kalau Anda senang ketika orang yang Anda kasihi mandapat masalah…
Lihatlah seorang anak yang menutupi kesalahan adik atau sahabatnya,
Atau seorang istri yang sabar mendoakan suaminya tanpa membicarakan keburukannya…
Kasih menutupi segala sesuatu…
Dalam Alkitab versi NIV disebutkan Love is always protects…
Kasih itu melindungi… bukan menjerumuskan
Kasih itu menutupi…bukan mengumbar aib